 |
| Ketua FAKSI Aceh, Irfan SH |
NOA l Aceh Timur - Bupati Aceh Timur, H Hasballah M Thaib, SH yang akrab disapa Rocky yang hingga saat ini masih mempertahankan dua bawahannya yang diduga berselingkuh dengan istri orang mendapatkan perhatian serius dari sejumlah elemen. Salah satunya, dari Aktivis Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh.
Melalui ketua FAKSI Aceh, Irfan SH, mempertanyakan sikap diamnya Bupati Rocky, yang hingga kini belum juga memperlihatkan tindakannya atas dua pejabat bawahannya yang sedang heboh diberitakan, akibat tersandung kasus dugaan perselingkuhan dengan wanita bersuami.
"Meskipun diketahui ada banyak saksi terkait perilaku dua pejabat Aceh Timur itu, dan kini telah menjadi buah bibir di setiap kalangan masyarakat, namun anehnya, Bupati Rocky, justru terkesan acuh dan seolah membiarkannya," sebut Irfan. Selasa (24/3/2020).
Menurutnya, sikap diam Bupati Rocky tersebut sangat aneh. Padahal, dugaan perselingkuhan anak buah Bupati tersebut sudah heboh. "Masak tak ada tindakan apapun, apalagi mereka memimpin lembaga pemerintahan, mana pantas mereka masih disitu, ada apa ini sebenarnya," kata Irfan.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan, meskipun telah terjadi aksi saling lapor antara pejabat terkait dengan wartawan yang memberitakan dugaan perselingkuhan itu, kasus tersebut kini terkesan hendak dilenyapkan begitu saja.
"Kita melihat adanya upaya pembungkaman kasus perselingkuhan ini, tanpa adanya upaya penegakan keadilan dan seolah tak ada pelanggaran moral di sana. Padahal Aceh Timur dikenal sangat sensitif dengan pelanggaran hukum syariat," tegas Irfan.
Lebih tegas, pihaknya sangat merasa gerah dengan dugaan perselingkuhan tersebut. Pasalnya, bila saja itu terjadi pada masyarakat kecil maka akan banyak banyak yang bersuara.
"Aneh sekali, tidak ada yang bersuara soal dugaan perselingkuhan dua pejabat ini, padahal kalau orang kecil yang kena, semuanya heboh, banyak ormas terlihat garang, menuntut hukuman cambuk diberlalukan, tapi ini dibuat macam tak ada kejadian aja," ketus Irfan.
Irfan nengungkapkan, pihaknya mendesak Bupati Aceh Timur, segera memecat secara tidak hormat dan menyerahkan kedua pejabat itu ke ranah hukum. "Kita minta Bupati segera memecat mereka dan menyerahkannya agar diproses secara hukum yang berlaku," tutup Irfan.(RED)
.jpeg)
