Aparatur Desa Dah |
NOA |
Subulussalam – Kepala Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, Provinsi
Aceh, Dagar Pardosi mengaku panik. Pasalnya, selain menangani pandemi Covid-19,
saat ini Bidan Desa (Bides) di Desa tersebut sudah lama tidak aktif di Pusat
Kesehatan Desa (Puskesdes) setempat.
“Bides kami
ini saudara Musdarifah, beliau jarang di Puskesde sejak baliau di tahun 2019
mengambil cuti melahirkan, sampai saat ini tidak aktif,” kata Dagar Pardosi.
Akibatnya,
kata Dagar, banyak ibu-ibu hamil di Desa Dah protes kepada dirinya dengan
kata-kata yang sangat tidak nyaman. “Ibu-ibu hamil di Desa kami protes dengan
bahasa yang sangat tidak enak didengarkan, saya bingung harus bagaimana lagi,”
akunya.
Disebutkan
Dagar, Bides tersebut memang pernah mengatakan, tidak mungkin menempati
Puskesdes itu dengan alasan tidak layak. “Saudara Musdarifah perna bilang ke ke
saya, bagai mana menempati kantor Puskesdes itu karena tidak layak,” sebutnya.
Dagar
mengakui, kondisi Puskesdes itu dulu memang tidak layak, namun sekarang
pihaknya sudah melakukan rehab terhadap Puskesdes itu. “Masalahnya, sudahpun
kita rehab, Bides ini tidak juga menampati,” katanya.
Saat ini,
lanjut Dagar, sejumlah warga termasuk kaum ibu-ibu sudah tidak sabat lahi,
sehingga mereka memaksa untuk dilakukan pergantian Bides tersebut. “Warga sudah
marah, namun saya meminta waktu kepada warga untuk bersabar dulu, jangan emosi
dulu, sembari mencari solusi,” tegasnya.
Untuk
sementara, sambung Dagar, pihaknya meminta warga yang hendak berobat ataupun
mengecek kehamilannya ke Puskesdes Desa Sepadan. “Warga berobat dulu kesana, di
Puskesdes Desa tetangga,” imbuhnya.
Pada
kesempatan itu, Dagar meminta, pemerintah Kota Subulussalam melalui pihak
terkait untuk memperhatikan masaalah kesehatan di Desa Dah. “Pemerintah harus
mencari solusi terkait Bides ini, kasihan warga saya, terlebih dimasa pandemi
Covid-19 ini,” tuntasnya.(BM).