Iklan

Juli 2023, Aceh Inflasi 0,19 Persen

MohdS
8/01/23, 22:59 WIB Last Updated 2023-08-01T23:21:50Z
Banda Aceh - BPS Provinsi Aceh merilis inflasi bulan Juli 2023, Selasa (01/08/2023). Rilis ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Aceh, Dr. Ahmadriswan Nasution S.Si, M.T.

Dikatakan pada Juli 2023, Aceh (gabungan 3 kota: Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh) mengalami inflasi sebesar 0,19 persen secara month to month (m-to-m). Beberapa komoditas yang memiliki andil dominan terhadap inflasi m-to-m gabungan 3 kota, antara lain: cabai merah sebesar 0,16 persen, angkutan udara 0,08 persen, beras 0,04 persen, kentang 0,03 persen, ikan tuna, bawang putih, cabai hijau, semangka, pir, dan seragam sekolah anak masing-masing sebesar 0,02 persen.

Sementara itu, komoditas yang memiliki andil dominan terhadap deflasi, antara lain: ikan tongkol/ ikan ambu-ambu sebesar 0,10 persen, bahan bakar rumah tangga 0,04 persen, udang basah 0,03 persen, ikan dencis, mobil, jeruk, ayam hidup masing-masing sebesar 0,02 persen; daging ayam ras, ikan bandeng/ikan bolu dan cumi-cumi masing-masing sebesar 0,01 persen.

Selanjutnya, inflasi year on year (y-on-y) di Aceh pada Juni 2023 sebesar 2,02 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks harga kelompok pengeluaran. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2023, antara lain: bensin, beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, sewa rumah, emas perhiasan, udang basah, angkutan antar kota, telur ayam ras dan bawang putih. 

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai merah, bawang merah, angkutan udara, cabai rawit, cabai hijau, ikan dencis, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, cumi-cumi, semangka dan besi beton.

Dari 3 kota IHK di Aceh, inflasi y-on-y Kota Meulaboh sebesar 1,77 persen, Kota Banda Aceh sebesar 2,01 persen dan Kota Lhokseumawe sebesar 2,16 persen.

BPS Provinsi Aceh juga merilis angka nilai tukar petani (NTP). NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan kemampuan/daya beli petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani. 

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di beberapa daerah pada Juli 2023, diketahui NTP Aceh sebesar 113,62 atau mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen dibandingkan Juni 2023. Terjadi peningkatan NTP pada semua subsektor kecuali subsektor Peternakan.

Selain kedua indikator tersebut, BPS Provinsi Aceh juga merilis Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2022. IKG disusun dari berbagai indikator yang dikelompokkan ke dalam 3 dimensi, yakni dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. Status capaian ketimpangan “rendah” bila angka IKG di bawah 0,36 persen; “sedang” bila 0,36 ≤ IKG < 0,67; dan “tinggi” bila IKG ≥ 0,67. Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2022 sebesar 0,504, naik 0,001 poin dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 0,503. IKG Aceh tahun 2022 masuk dalam kategori ketimpangan sedang. 

Kabupaten dengan IKG tertinggi yaitu Gayo Lues sebesar 0,617, sedangkan yang terendah yaitu Kota Banda Aceh sebesar 0,244. Pada tahun 2022, sebanyak 4 kabupaten/kota berada dalam kategori ketimpangan rendah, 19 kabupaten/kota mengalami ketimpangan sedang, dan tidak ada kabupaten/kota dalam kategori ketimpangan tinggi.

BPS Aceh berkomitmen untuk menyediakan data statistik yang berkualitas dan tepat waktu. Data tersebut diharapkan dapat memberikan insight dan sinyal bagi pemerintah untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di Aceh.***




Banda Aceh, 01 Agustus 2023
Kepala BPS Provinsi Aceh

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Juli 2023, Aceh Inflasi 0,19 Persen

Terkini

Adsense