Aceh Tengah - Penjabat Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan, dituding ingkar janji terhadap pemenangan proyek kepada Firman Pinusa, seorang pengusaha daerah setempat. “Dia katakan kalau pemenang paket kegiatan itu saya, namun setelah mengikuti prosesnya malah yang menang perusahaan lain,” kata Firman, Rabu, 9 Agustus 2023. Firman menyebutkan karena perusahaan yang diikutkan dalam tender itu tidak menang, menimbulkan kerugian Rp 10 juta, untuk biaya pembuatan penawaran dan dokumen dukungan.
"Belum lagi kerugian lainnya seperti potensi keuntungan akan saya dapatkan," ujar Firman.
Firman menambahkan kegiatan yang dimaksud yakni pengerjaan selasar pada Rumah Sakit Umum Datu Beru (RSUDB) Takengon, dengan pagu sebesar Rp 1,6 miliar dari Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) 2023, proyek tersebut sudah selesai proses lelangnya dan telah ditentukan pemenangnya.
"Jika saya tak dijanjikan menang, maka tidak akan ikut dalam proses tender tersebut,” tutur Firman. Firman menceritakan perkenalan awal dirinya dengan Pj Bupati usai pelantikan. Sehingga kemudian pertemuannya terus berlanjut "Saya mengunjungi beliau di Pendopo Bupati, kami berdiskusi banyak hal salah satunya tentang inflasi," ungkap Firman.
Selang beberapa pekan pertemuan tersebut, Firman mengaku dipanggil oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Disana tepatnya pada bulan Ramadan, diberitahukan oleh T Mirzuan tentang pengkondisian pemenang paket tersebut. “Setelah ada kepastian tentang pemenang proyek itu, saya mulai melengkapi dokumen untuk tender,” katanya. Pengumuman pascakualifikasi proyek itu pada 13 Juni 2023, dan penetapan pemenangnya 20 Juli 2023.
Di situ diketahui perusahaan saya tidak menang,” cetusnya. Dikatakan Firman setelah pendaftaran dan sebelum pengumuman pemenang paket itu, ia masih sempat beberapa kali bertemu dengan Mirzuan. "Sebelum pengumuman saya yakin sekali menang, Mirzuan juga masih meyakinkan bahwa saya pemenang paket itu," sebut Firman. Sementara itu T Mirzuan saat dikonfirmasi membantah pernah menjanjikan kepada siapapun terkait pemenangan proyek tersebut.
"Tidak ada mekanisme yang membolehkan saya untuk melakukan itu," kata Mirzuan. Mirzuan menambahkan, dirinya ingin melakukan hal terbaik untuk Kabupaten Aceh Tengah. Meskipun program dan usulan yang diajukan memang belum terasa, namun dipastikan tahun depan bisa dinikmati.***
Sumber: AJNN
.jpeg)
