Banda Aceh – Dalam rangka mendukung pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di wilayah Provinsi Aceh, Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) turut melaksanakan salah satu program unggulan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang digagas oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., yakni program “TNI AD Manunggal Air”, pada Senin (20/10/2025).
Program ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI AD terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan memperoleh akses air bersih, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan wilayah terpencil. Melalui kegiatan ini, TNI AD berkomitmen membantu pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana air bersih, dengan cara membangun sumur bor, memasang pompa hidram, serta menyalurkan air secara gravitasi dari sumber alami menuju permukiman warga.
Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, memperkuat ketahanan pangan, serta mendorong terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Ketersediaan air bersih tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menjadi faktor pendukung bagi kegiatan pertanian, peternakan, serta usaha mikro dan kecil masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada sumber air. Dengan demikian, manfaat program ini diharapkan dapat dirasakan secara luas dan berkelanjutan oleh masyarakat di berbagai lapisan.
Selain berfokus pada penyediaan air bersih, program “TNI AD Manunggal Air” juga menjadi sarana untuk mempererat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sinergi ini menjadi kunci utama keberhasilan agar fasilitas yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik oleh warga setempat. TNI tidak hanya hadir sebagai pelaksana pembangunan fisik, tetapi juga berperan dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Pelaksanaan program ini mengedepankan penggunaan teknologi tepat guna dan metode yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerah. Pembuatan sumur bor dilakukan di wilayah yang tidak memiliki akses terhadap sumber air permukaan, sementara sistem pompa hidram dimanfaatkan untuk mengalirkan air ke daerah yang memiliki perbedaan elevasi tanpa membutuhkan energi listrik. Adapun sistem gravitasi diterapkan untuk menyalurkan air secara alami dari sumber mata air ke permukiman. Untuk menjaga pasokan air tetap stabil, dibangun pula tandon atau bak penampungan yang memungkinkan distribusi air berlangsung merata sepanjang waktu.
Program “TNI AD Manunggal Air” telah memberikan dampak positif di berbagai daerah di Indonesia. Banyak masyarakat yang sebelumnya harus menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air kini dapat menikmati ketersediaan air bersih di sekitar tempat tinggal mereka. Selain meningkatkan taraf hidup, program ini juga mendorong pengembangan sektor pertanian dan memperkuat ekonomi lokal, yang pada akhirnya memperkokoh ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat.
Di wilayah Kodam Iskandar Muda, pembangunan sarana air bersih dilaksanakan di berbagai titik strategis yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Simeulue, dan Bener Meriah. Di Kabupaten Aceh Tengah, pembangunan sumur bor dilakukan di Desa Paya Jeget Kecamatan Pegasing, Desa Bewang Kecamatan Bintang, Desa Bah Kecamatan Ketol, Desa Atu Lintang Kecamatan Atu Lintang, serta Desa Bukit Sari Kecamatan Jagong Jeget. Masing-masing lokasi memiliki kedalaman pengeboran sekitar 20 meter.
Sementara itu, di Kabupaten Simeulue, pembangunan fasilitas air bersih dilaksanakan di Desa Pulau Bengkalak, Kecamatan Teupah Selatan. Di lokasi ini, masyarakat yang sebelumnya bergantung pada air hujan dan sumber terbatas kini dapat menikmati air bersih yang lebih mudah diakses. Adapun di Kabupaten Bener Meriah, pembangunan dilakukan di Dusun Timur, Desa Reje Guru, yang dilengkapi dengan satu unit bak penampungan dan sistem penyaluran air berbasis gravitasi yang menjangkau sejumlah permukiman warga.
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menyampaikan bahwa program “TNI AD Manunggal Air” merupakan wujud pengabdian prajurit kepada rakyat serta bentuk nyata dari semangat kemanunggalan TNI dengan masyarakat yang selama ini menjadi dasar pengabdian TNI di lapangan.
“Air adalah sumber kehidupan yang sangat vital bagi keberlangsungan masyarakat. Melalui program ini, TNI AD ingin memastikan bahwa kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi dengan baik, terutama bagi masyarakat yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur,” ujar Mayjen TNI Joko Hadi Susilo.
Pangdam menegaskan bahwa air bersih merupakan hak dasar setiap warga negara, sehingga TNI AD hadir untuk membantu masyarakat agar tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih di lingkungannya. Menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya dilihat dari ketersediaan fasilitas fisik seperti sumur atau tandon air, tetapi juga dari tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan sumber air secara bijak.
Lebih lanjut, Pangdam Iskandar Muda mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan program tersebut. Ia menegaskan bahwa Kodam IM akan terus mendorong pengembangan dan perluasan program “Manunggal Air” ke wilayah-wilayah lain di Aceh yang masih membutuhkan sarana air bersih.
“Keberadaan air bersih tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga mampu meningkatkan produktivitas dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Kami ingin keberadaan TNI selalu memberikan manfaat langsung bagi rakyat. Dengan air bersih yang memadai, masyarakat dapat hidup lebih sehat, produktif, dan sejahtera,” pungkas Pangdam IM.
Program “TNI AD Manunggal Air” menjadi bukti nyata bahwa peran TNI tidak hanya berfokus pada aspek pertahanan, tetapi juga aktif mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui langkah konkret seperti ini, kemanunggalan TNI dan rakyat semakin kuat, serta menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kemandirian dan kemajuan bangsa.
Editor: Redaksi