Home / Berita / Pemkab Aceh Besar

Sabtu, 12 April 2025 - 21:49 WIB

Bupati Aceh Besar Terima Audiensi WRI di Kediaman Pribadi

REDAKSI

Bupati Aceh Besar Muharram Idris foto bersama dengan Sumatera Regional Senior Manager WRI, Rahmat Hidayat beserta jajarannya di kediaman pribadinya di Gampong Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Sabtu (12/4/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Bupati Aceh Besar Muharram Idris foto bersama dengan Sumatera Regional Senior Manager WRI, Rahmat Hidayat beserta jajarannya di kediaman pribadinya di Gampong Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Sabtu (12/4/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Kota Jantho – Bupati Aceh Besar, Muharram Idris (Syech Muharram), menyatakan dukungan penuh terhadap program perhutanan sosial sebagai upaya pemanfaatan hutan secara berkelanjutan demi meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal ini disampaikan saat menerima audiensi jajaran World Resources Institute (WRI) Indonesia di kediaman pribadinya di Gampong Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Sabtu (12/4/2025).

Bupati Muharram yang didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar, Trizna Darma, ST, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Besar, Muwardi, SH, mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas komitmen WRI di daerahnya.

“Saya berterima kasih kepada WRI atas dukungannya dalam membantu masyarakat memanfaatkan hutan secara bijak. Kami sangat mendukung upaya ini selama tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Bupati.

Baca Juga :  Laskar Panglima Nanggroe Harap Presiden Prabowo Hadiri Pelantikan Mualem Gubernur Aceh: Bukti Komitmen pada MoU Helsinki

Ia menilai konsep perhutanan sosial yang diusung WRI sangat relevan dengan kondisi geografis Aceh Besar yang sebagian besar merupakan kawasan hutan lindung. Pemanfaatan hutan, menurutnya, bukan eksploitasi, melainkan pengambilan hasil hutan non-kayu seperti madu, rotan, dan tanaman obat tanpa merusak ekosistem.

“Saya tidak pernah setuju hutan dimanfaatkan untuk produksi besar-besaran yang merusak fungsi konservasi. Tapi jika hasil hutan diambil tanpa merusak, itu adalah konsep yang berkelanjutan,” jelasnya.

Bupati juga menyoroti perlunya edukasi masyarakat mengenai perbedaan jenis hutan, seperti hutan lindung, hutan produksi, Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Adat, dan Mitra Kehutanan. Ia berharap WRI dapat bersinergi lebih erat dengan OPD terkait untuk memperluas sosialisasi.

“Kami harap sinergi antara WRI dan OPD semakin kuat. Edukasi ini penting agar masyarakat tahu kawasan mana yang bisa dimanfaatkan dan mana yang harus dijaga. Jika ini dilakukan, manfaat ekonominya akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga :  Bupati Aceh Besar Syech Muharram: Jangan Mewarisi Kemiskinan untuk Anak Cucu

Sementara itu, Sumatera Regional Senior Manager WRI, Rahmat Hidayat, dalam paparannya menyampaikan bahwa pihaknya telah aktif mendampingi kelompok perhutanan sosial di Aceh Besar sejak tahun 2021. WRI fokus pada penguatan ekonomi masyarakat melalui pelestarian hutan.

“Kami telah melakukan pelatihan penyusunan rencana bisnis, pemasaran hasil hutan, serta teknik pengolahan kopi robusta. Di Lhoong misalnya, masyarakat kami latih mulai dari proses panen hingga pemasaran,” jelas Rahmat, yang hadir bersama IPLC Senior Project Lead, Herizal Leni, dan tim pendukung lainnya.

Rahmat juga menyebutkan potensi besar yang dimiliki hutan Aceh Besar, mulai dari hasil rotan, madu, hingga tanaman bernilai ekonomis. Semua ini, menurutnya, bisa dikembangkan tanpa merusak ekosistem hutan.

Baca Juga :  Wakapolda Aceh Hadiri Pelepasan Pawai Takbir Keliling Hari Raya Idulfitri 1446 H

Ia menambahkan bahwa pihaknya siap memperluas kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di Aceh Besar, khususnya dalam hal edukasi dan pelatihan kepada masyarakat.

“Kami menyambut baik dukungan dari Bupati Aceh Besar dan berharap kerja sama lintas sektor terus diperkuat, karena keterlibatan pemerintah daerah sangat penting. Dengan dukungan kebijakan yang kuat, program perhutanan sosial bisa menjadi motor ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Rahmat.

Audiensi tersebut ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan WRI dalam mewujudkan kehutanan sosial sebagai fondasi ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan di Aceh Besar.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Komnas HAM Diminta Tuntaskan Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat di Aceh

Berita

Wagub Fadhlullah Ajak Alumni Aceh Malang Berperan Aktif Bangun Aceh

Berita

Wagub Fadhlullah Promosi Kopi Gayo kepada Rombongan Menteri Besar Kelantan

Berita

Ganti sejumlah Pejabat, Pangdam IM : Terimakasih Pejabat Lama dan Selamat datang Pejabat Baru

Berita

Kekosongan Vaksin Jadi Penyebab Kasus Wabah PMK Kembali Merebak di Aceh

Berita

138 WNA di Bali Dideportasi Sepanjang 2024, Ini Kasusnya

Berita

Ketua TP PKK Aceh Besar Dampingi Marlina Usman Luncurkan Sekolah Lansia di Alue Gintong Seulimuem 

Berita

Gubernur Aceh Luncurkan Aplikasi SIKULA, Dorong Digitalisasi Pengelolaan Tugas Belajar ASN