Home / Pemerintah / Pendidikan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 20:22 WIB

Siswi SMAN 1 Matangkuli Tembus Beasiswa Global, Bangkit dari Kegagalan Menuju Dunia Internasional

REDAKSI

Syarifah Razalya Faradilla, siswi kelas X SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara. Foto : Dok. Humas Disdik Aceh

Syarifah Razalya Faradilla, siswi kelas X SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara. Foto : Dok. Humas Disdik Aceh

Lhoksukon – Mimpi besar kadang lahir dari tempat yang sederhana. Itulah yang dialami Syarifah Razalya Faradilla, siswi kelas X SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara. Dari ruang kelas di pelosok Aceh, ia berhasil menembus program AFS Global STEM Innovators—sebuah ajang pertukaran pelajar bergengsi yang didanai penuh oleh perusahaan minyak asal Amerika Serikat, Harbour Energy.

Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin, M.Pd, mengatakan bahwa program ini merupakan kesempatan langka bagi remaja usia 15–17 tahun untuk mempelajari sains, teknologi, teknik, matematika (STEM), dan isu keberlanjutan global. Kegiatan ini akan berlangsung selama enam minggu, dimulai secara daring pada 4 Oktober hingga 2 November 2025, lalu dilanjutkan dengan pertemuan langsung di Jakarta pertengahan November.

Baca Juga :  Disdik Aceh Apresiasi Langkah Bupati Aceh Barat, Ajak Kepala Daerah Lain Bersama Bangun Karakter Anak Negeri

“Syarifah bukan dari keluarga mampu, tapi dia punya semangat luar biasa. Pernah kalah di lomba pidato Bahasa Inggris, tapi tak berhenti di situ. Kini dia justru melangkah lebih jauh—menjadi bagian dari 100 peserta terpilih dari 1.200 pendaftar di seluruh Indonesia,” ujar Khairuddin dengan bangga.

Bagi sang kepala sekolah, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian pribadi Syarifah, tapi juga bukti bahwa pendidikan berkualitas tak selalu harus lahir dari kota besar. “Sekolah kami di pelosok, tapi mimpi anak-anaknya sudah mendunia,” tambahnya.

Baca Juga :  Syech Muharram dan Syukri A Jalil Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar Periode 2025-2030

Guru pembimbing, Roslaini, S.Pd, menceritakan proses seleksi yang cukup ketat. Para peserta harus menulis esai budaya dalam bahasa Inggris dan menunjukkan kemampuan berpikir global. “Meski sempat ragu karena program ini sepenuhnya berbahasa Inggris, Syarifah berani mencoba. Dan hasilnya, dia satu-satunya siswa dari Aceh Utara yang lolos di batch pertama tahun 2025,” ujarnya.

Program AFS Global STEM Innovators menghadirkan fasilitator internasional dari berbagai negara seperti India, Australia, Malaysia, dan Amerika Serikat. Melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk melihat dunia dengan perspektif baru—bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi jembatan bagi perdamaian dan kemajuan.

Baca Juga :  Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini, Setiap Dapur Dikawal Ahli Gizi dan Akuntan

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara, Muhammad Johan, M.Pd, turut menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut. “Pendidikan Aceh Utara sedang berbenah. Sekolah boleh berada di pedalaman, tapi wawasan anak-anaknya sudah mendunia,” tuturnya penuh semangat.

Perjalanan Syarifah menjadi pengingat bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan batu loncatan menuju kesempatan yang lebih besar. Dari Matangkuli, semangatnya kini menembus batas dunia.[]

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Termakan Isue Adanya Bantuan Ratusan Warga Datangi Kantor Gubernur Aceh

Aceh Besar

Ikuti Rakor Inflasi, Pemkab Aceh Besar Terima Arahan Kemendagri RI

Parlementarial

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Minta Penjualan Kondom di Indomaret dan Alfamart Ditertibkan

Aceh

Sekda M Nasir: Masa Depan Aceh Berada di Bahu Kokoh para Pemuda

Berita

UNADA Banda Aceh Gelar Yudisium Sarjana Angkatan Pertama, Cetak 50 Lulusan Perdana

Pemerintah Aceh

Mualem Tegaskan Komitmen Dukung Pendidikan Putra-Putri Aceh ke Luar Negeri

Aceh

M Nasir Dilantik Sebagai Ketua Pengda Kagama Aceh

Daerah

Plt Sekda Buka Musrenbang RKPD Kabupaten Aceh Besar 2026