Kota Jantho — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar menunjukkan empati dan kepedulian yang mendalam dengan melakukan kunjungan takziah ke rumah duka almarhumah dr. Haryati binti Raden Surhayo, istri dari Direktur RSUD Aceh Besar, dr. Bunaiya Putra, MKM, pada Rabu (9/7/2025) sore.
Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris atau yang akrab disapa Syech Muharram. Turut hadir Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh Besar, Bahrul Jamil, S.Sos, M.Si, serta sejumlah pejabat seperti anggota DPRK Aceh Besar, para Staf Ahli Bupati, Asisten I Sekdakab Farhan AP, kepala OPD, camat, kepala sekretariat lembaga keistimewaan, dan kepala bagian dalam lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Besar.
Sebelum menuju rumah duka, rombongan melaksanakan shalat Ashar berjamaah di Masjid Al-Faizin, Gampong Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah. Usai shalat, seluruh rombongan melanjutkan perjalanan ke rumah duka untuk menyampaikan ucapan duka dan memberikan doa kepada keluarga almarhumah.
Bupati Syech Muharram menyampaikan belasungkawa yang tulus atas kepergian almarhumah. Ia mengingatkan bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti dan menjadi pelajaran penting bagi semua orang.
“Tiap yang bernyawa pasti akan meninggal, dan itu adalah janji Allah. Hari ini kita menyaksikan kembali bahwa kematian bisa datang kapan saja. Maka dari itu, jagalah diri, karena dengan menjaga diri, kita akan mampu menjaga dinas dan menjaga Aceh Besar yang kita cintai,” ujar Syech Muharram dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kehadiran jajaran pemerintahan dalam kegiatan ini adalah bentuk solidaritas dan kekeluargaan antar aparatur sipil negara. “Kita adalah satu keluarga besar. Kehadiran kita di sini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya hadir dalam urusan kedinasan, tetapi juga dalam situasi kemanusiaan,” ungkapnya.
Suasana di rumah duka dipenuhi rasa haru. Para pelayat yang hadir satu per satu memberikan doa dan kata-kata penguatan kepada keluarga yang ditinggalkan. Meskipun terlihat terpukul, dr. Bunaiya Putra tetap menunjukkan ketabahan dalam menyambut tamu yang datang.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Bunaiya Putra menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Aceh Besar atas kunjungan dan dukungan yang diberikan.
“Saya sangat berterima kasih atas kunjungan dan doa dari seluruh jajaran pemerintah daerah. Istri saya berasal dari Sumedang dan merupakan relawan pertama saat tsunami Aceh. Saya kenal dengan istri saat ia menjadi relawan saat Tsunami melanda Aceh. Tiga bulan sebelum wafat, istri saya sempat berpesan agar dimakamkan di Aceh, dekat dengan makam ayah saya,” ujar dr. Bunaiya.
Ia menambahkan bahwa perhatian yang diberikan pemerintah sangat berarti bagi keluarganya dalam menghadapi masa duka ini. “Doa dan kehadiran semuanya sangat meringankan beban kami. Semoga semua kebaikan ini menjadi amal jariyah bagi almarhumah,” tambahnya dengan nada haru.
Acara takziah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tahlil bersama yang dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan, SDM, dan Kerjasama, Adi Darma, S.Pd., M.Pd. Selanjutnya, para tamu secara bergiliran menyampaikan ungkapan belasungkawa dan doa mewakili instansi masing-masing dalam suasana yang hangat dan kekeluargaan.
Editor: Redaksi