Home / Berita / Pemkab Aceh Besar

Jumat, 25 April 2025 - 20:17 WIB

Bupati Syech Muharram Siap Dukung Investor GGIE Renewable Energy Technology Singapore untuk Mengelola Limbah

REDAKSI

Bupati Aceh Besar, H Muharram Idris memberi paparan dalam Kegiatan Pemaparan dan Kerjasama Investasi Program Pengelolaan Sampah antara GGIE Singapore dan PT Pembangunan Aceh di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Jumat (25/04/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Bupati Aceh Besar, H Muharram Idris memberi paparan dalam Kegiatan Pemaparan dan Kerjasama Investasi Program Pengelolaan Sampah antara GGIE Singapore dan PT Pembangunan Aceh di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Jumat (25/04/2025). FOTO/MC ACEH BESAR

Kota Jantho – Bupati Aceh Besar H Muharram Idris (Syech Muharram) menyambut baik pertemuan dengan investor GGI GGIE Renewable Energy Technology dalam rangka membahas tentang pengembangan kemitraan energi terbarukan dan pengelolaan limbah di Aceh Khususnya Kabupaten Aceh Besar.

“Selaku Bupati saya menyambut baik, apapun yang bisa menguntungkan bagi masyarakat dan daerah, apalagi hari ini kita membahas permasalahan sampah yang sudah menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat baik di Aceh Besar maupun Kota Banda Aceh,” katanya saat menghadiri pemaparan dan kerja sama investasi program pengelolaan sampah antara GGIE Renewable Energy Technology Singapore dengan PT Pembangunan Aceh (PEMA) Perseroda, di Balroom Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Jumat (25/04/2025).

Menurutnya, mengenai penanganan sampah memang sudah menjadi salah satu visi atau programnya pada saat mencalonkan diri sebagai Bupati Aceh Besar melalui jalur Independen.

“Dan Alhamdulillah, pertemuan dengan Investor GGIE Renewable Energy Technology Singapore merupakan langkah awal bagi kita untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Aceh Besar maupun Kota Banda Aceh,” katanya.

Baca Juga :  Staf Ahli Bupati Aceh Besar Hadiri Pembukaan SOULS Fest 2025 SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy

Syech Muharram juga mengatakan, tahun 2025 merupakan momen untuk membangun dan memajukan Aceh maupun daerah bersama-sama.

“Saya di Aceh Besar sudah mulai melakukan konsolidasi dan pertemuan dengan seluruh elemen untuk bersatu dalam membangun daerah,” pintanya.

Ia mengungkapkan, momen bersejarah yang terjadi di Kabupaten Aceh Besar ditahun 2025 adalah Pemerintah berhasil berkoalisi dengan 40 anggota DPRK demi membangun daerah kearah yang lebih maju.

“Alhamdulillah, Koalisi ini merupakan harapan, karena saya ingin berkoalisi 100 persen. Kenapa Koalisi ini bisa terjadi, dikarenakan antara Legislatif dan eksekutif memiliki tujuan yang sama yaitu membangun Aceh Besar dari ketertinggalan,” tuturnya.

Syech Muharram juga meminta kepada Pemerintah Aceh mampu Investor, segala sesuatu contoh dan sebagai pilot projectnya harus dimulai terlebih dahulu di Kabupaten Aceh Besar.

Baca Juga :  Pj Bupati Iswanto Dampingi Pj Gubernur Aceh Antar Kepulangan Menbud RI Melalui Bandara SIM

“Sebab, Kabupaten Aceh Besar adalah Kabupaten penyangga antara Kabupaten lain yang ada di Provinsi Aceh dan yang paling mudah dijangkau apabila ada investor yang datang ke Provinsi Aceh, sehingga mereka tidak banyak menghabiskan waktu untuk ke lokasi,” pungkas Syech Muharram.

Ia menambahkan, mudah-mudahan pertemuan dengan Investor GGIE Renewable Energy Technology Singapore mendapatkan hasil yang terbaik.

“Dan tolong jangan dipersulit investor yang ingin membangun daerah, kami di Aceh Besar tetap akan mempermudah segala bentuk untuk pengurusan perizinan,” tutup Syech Muharram.

Sementara itu, Director Biosyn Indonesia – GGI Energy Pte Ltd, Yumaidar menyampaikan GGI Energy adalah perusahaan yang berbasis di Singapura yang memasarkan investasi internasionalnya di bidang teknologi limbah menjadi energi di kawasan ASEAN.

“Teknologi pirolisis yang dipatenkan mengubah berbagai aliran limbah yang biasanya menuju tempat pembuangan sampah menjadi energi hijau yang bersih,” pintanya.

Baca Juga :  Warga Kajhu Temukan Bom Jenis Proyektil, Polisi Pasang Police Line

Selanjutnya, Teknologi ini telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2009 dan keberhasilannya didasarkan pada desain modular yang unik, kinerja ekonomi yang menarik, dan dilakukan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

“Saat ini terdapat lima pabrik yang beroperasi yang mengolah ban dan sampah kota menjadi energi hijau yang bersih, dengan pabrik baru yang sedang dalam proses perizinan dan pembangunan di Filipina, Bangladesh, Malaysia, Selandia Baru, dan Australia,” imbuhnya.

Yumaidar juga meminta kepada semua peserta yang hadir dapat memberikan dukungan kepada semua investor yang mau berinventasi di Provinsi Aceh.

“Tolong didukung, bila ada investor yang ingin berinvestasi di Aceh, apapun bidangnya tolong didukung, karena ini akan membuka lapangan perkerjaa bagi masyarakat dan demi kemajuan Provinsi Aceh,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Plt Sekda: Keunggulan Sejarah dan Budaya Peluang Kembangkan Wisata Halal di Aceh

Berita

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 112/DJ galar layanan Kesehatan gratis di Puncak Jaya

Berita

Kebakaran Hanguskan Belasan Rumah di Aceh Tenggara

Berita

Real Madrid Ditahan Imbang 1-1 Oleh Al Hilal di Laga Perdana Piala Dunia Antarklub 2025

Berita

Pangdam IM menerima Audiensi FKUB Provinsi Aceh

Pemkab Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Gelar Konsultasi Publik RKPD Tahun 2026

Berita

DPRA Tetapkan 12 Raqan Prioritas 2025, Gubernur Tegaskan Komitmen Jawab Kebutuhan Masyarakat

Berita

Ketua DPR Aceh Desak Pemerintah Segera Realisasikan APBA 2025