Nagan Raya — Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, kembali melanjutkan kunjungan kerjanya di hari ketiga dengan turun langsung ke gampong-gampong di Kabupaten Nagan Raya, Rabu 18/6. Kunjungan ini merupakan bagian dari program jemput bola untuk mendata warga miskin yang belum memiliki rumah layak huni, agar dapat diperjuangkan mendapatkan bantuan perumahan yang layak.
Dalam kunjungan ini, Marlina didampingi oleh Ketua TP PKK Nagan Raya Ny. Cut Inda Keumangan, Staf Ahli PKK Ny. Safriati Raja Sayang, serta sejumlah pejabat dari Pemkab Nagan Raya.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Gampong Blang Sapek, Kecamatan Suka Makmue. Di sana, Marlina menyambangi kediaman pasangan lansia Amri AM (64) dan istrinya, Salamah. Mereka hidup dalam kesederhanaan, jauh dari kemewahan, namun penuh kehangatan satu sama lain.
Kehadiran Marlina disambut haru. Salamah yang tak kuasa membendung emosinya langsung memeluk Marlina sambil menangis tersedu. Suasana haru menyelimuti pertemuan itu.
“Jangan menangis lagi, Bu. Datanya sudah kita ambil, insyaallah akan kita perjuangkan agar Ibu dan Bapak bisa mendapat rumah layak huni,” ujar Marlina menenangkan.
Dalam perbincangan hangat itu, Marlina menggali cerita kehidupan mereka. Pasangan ini memiliki dua anak yang kini telah menikah dan tinggal terpisah. Sebagai bentuk kepedulian, Marlina turut menyerahkan bantuan berupa beras, telur ayam, dan minyak goreng kepada Salamah.
Salamah kembali meneteskan air mata. “Saya doakan Ibu sehat selalu dan mendapat balasan dari Allah atas kebaikan ini,” ucapnya tulus. Sebagai bentuk terima kasih, Salamah yang sebelumnya telah memetik sayur pakis dari sekitar rumah, memberikannya kepada Marlina. “Ini ada sayur, terimalah, Ibu Gubernur,” katanya. Marlina pun menerimanya dengan penuh kehangatan dan menyimpannya di mobil.
Perjalanan dilanjutkan ke Gampong Pante Cereumen, Kecamatan Seunagan. Di sini, Marlina mengunjungi rumah Diana, seorang janda yang hidup bersama dua anaknya: Moliza (8) dan Umaira (2). Diana membesarkan anak-anaknya seorang diri sejak bercerai, dalam kondisi ekonomi yang sangat terbatas. Rumah mereka kecil, berdinding kayu tua dan bertiang panggung sederhana.
Selain melakukan pendataan administrasi untuk pengajuan bantuan rumah, Marlina juga memberikan bantuan sembako dan kebutuhan pokok.
“Semoga anak-anaknya sehat selalu, Bu. Tetap semangat, insyaallah dipermudah segala urusan,” kata Marlina memberi semangat.
Lokasi terakhir dalam kunjungan hari itu adalah Gampong Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir. Marlina mendatangi rumah Ilyas Basyah dan istrinya Raimah, pasangan lansia yang tinggal di sebuah gubuk reyot hasil bongkaran barak tsunami tahun 2004. Rumah itu tampak miring, lapuk, dan hampir roboh.
Ilyas yang kini dalam kondisi sakit-sakitan menggantungkan hidup dari pekerjaan buruh nelayan, sementara Raimah mengurus rumah seadanya.
Marlina menyerahkan bantuan sembako untuk keluarga ini, sekaligus mendata mereka agar bisa dimasukkan ke dalam program bantuan rumah layak huni.
Kunjungan ini merupakan upaya Marlina yang berkomitmen untuk menyentuh langsung warga miskin yang selama ini luput dari perhatian administratif. Dengan pendekatan empatik dan kerja nyata, diharapkan semakin banyak keluarga yang mendapatkan haknya atas tempat tinggal yang lebih layak. Sebelumnya Marlina telah melakukan hal serupa di Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya.
Editor: Redaksi