Home / Daerah / Tni-Polri

Rabu, 16 Juli 2025 - 21:35 WIB

Lestarikan situs sejarah Prajurit Kodam IM Bersihkan makam Kesultanan di Aceh

REDAKSI

Aceh Besar – Dalam upaya untuk melestarikan warisan sejarah Islam di Tanah Rencong, personel Koramil 01/Seulimeum Kodim 0101/KBA bersama masyarakat Gampong Beureunuet melaksanakan kegiatan Meuseuraya (gotong royong) membersihkan kompleks makam bersejarah peninggalan era Kesultanan Samudera Pasai dan Lamuri yang terletak di Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (15/7/25).

Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.30 WIB ini menyasar dua titik utama kompleks pemakaman yang selama ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai Kompleks Makam Tgk. Bak Ceuradi dan Kompleks Makam Tgk. Kayee Adang. Kedua tempat ini diyakini merupakan tempat peristirahatan para ulama dan tokoh penyebar Islam awal di wilayah pesisir utara Aceh, yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan religius yang sangat penting.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Geuchik Gampong Beureunuet Marzuki, Ketua Tuha Peut Abdul Majid, Babinsa Kemukiman Lampanah Serda Herwanto dari Koramil 01/Seulimeum, serta enam orang perangkat gampong lainnya. Kegiatan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB dan dilaksanakan atas arahan Danramil 01/SLM, Mayor Inf Juliwandri, sebagai bentuk sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga kearifan lokal dan aset sejarah umat Islam.

Babinsa Kemukiman Lampanah, Serda Herwanto, yang memimpin langsung kegiatan di lapangan, menjelaskan bahwa kompleks makam tersebut sebelumnya tertutup oleh semak belukar dan jalur menuju lokasi makam cukup sulit diakses. Oleh karena itu, kegiatan Meuseuraya ini tidak hanya fokus pada kebersihan lingkungan, namun juga membuka akses jalan agar memudahkan masyarakat, peziarah, maupun para peneliti sejarah mengunjungi situs penting ini.

Baca Juga :  Kapolda Aceh Serahkan 3.450 Paket Sembako dan Daging Meugang dalam Baksos Polri Presisi

“Kita bersama-sama membersihkan semak-semak yang sudah sangat padat di sekitar makam, sekaligus membuka kembali akses menuju dua titik utama situs bersejarah ini. Ke depan, kita harapkan kawasan ini bisa menjadi tempat ziarah, edukasi, dan pelestarian budaya Islam di Aceh,” ujar Serda Herwanto.

Danramil 01/Seulimeum, Mayor Inf Juliwandri, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pelestarian situs sejarah merupakan bagian dari tanggung jawab moral bersama, khususnya generasi sekarang terhadap para pendahulu yang telah berjuang menyebarkan Islam dan membangun peradaban di Aceh.

“Situs sejarah ini adalah milik kita bersama. Di sini adalah para ulama, pendakwah, dan tokoh masyarakat pada zamannya. Sudah menjadi kewajiban kita untuk merawatnya agar tetap lestari dan dapat diwariskan kepada anak cucu kita,” ungkap Mayor Juliwandri.

Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Inspektur Daerah Militer Iskandar Muda (Irdam IM) Brigjen TNI Yudi Yulistyanto bersama Tim Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) dua pekan sebelumnya. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Ekspedisi Kawasan Maritim Lamuri–Pedir yang bertujuan menelusuri kembali jejak-jejak awal peradaban Islam dan maritim di wilayah Aceh Besar dan Pidie.

Baca Juga :  5 Orang Tewas dan 1 Kritis Kesaksian Keluarga Korban Pembacokan di Aceh Tenggara

Pada tahap awal kegiatan ini, pembersihan difokuskan pada pengangkatan sampah organik, penebasan tanaman liar, dan pembukaan akses jalan yang sebelumnya tertutup oleh vegetasi. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, mencerminkan kesadaran kolektif yang tumbuh akan pentingnya merawat warisan sejarah yang tak ternilai ini.

Menanggapi kegiatan tersebut, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan gotong royong pelestarian situs sejarah oleh jajaran TNI bersama masyarakat. Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya menunjukkan semangat kebersamaan, namun juga memperkuat nilai-nilai keislaman, budaya, dan nasionalisme di tengah masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi langkah Koramil 01/Seulimeum, Kodim 0101/KBA bersama masyarakat dalam melestarikan situs sejarah Islam ini. Inilah bentuk nyata pengabdian TNI kepada rakyat, tidak hanya dalam aspek pertahanan, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai warisan leluhur yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa,” ujar Pangdam IM.

Beliau menambahkan bahwa situs-situs sejarah seperti ini merupakan bukti nyata keberadaan peradaban Islam yang telah tumbuh dan berkembang di Aceh sejak abad-abad awal. Pelestarian situs ini juga dapat menjadi sumber pendidikan sejarah dan budaya bagi generasi muda.

“Kegiatan seperti ini sejalan dengan nilai-nilai pembinaan teritorial yang menjadi salah satu tugas pokok TNI AD. Kami akan terus mendorong satuan jajaran untuk aktif dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya,” tambahnya.

Baca Juga :  Wagub Aceh Ziarah ke Makam Habib Bugak 

Pangdam Iskandar Muda juga berpesan agar masyarakat terus menjaga semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sejarah. Ia menekankan bahwa kekuatan suatu bangsa bukan hanya terletak pada kemajuan teknologinya, tetapi juga pada seberapa besar masyarakatnya menghargai dan melestarikan jejak peradaban masa lalu.

“Jangan biarkan situs sejarah kita rusak oleh waktu atau dilupakan. Mereka yang berjuang menyebarkan Islam dan membangun negeri ini telah mewariskan nilai besar yang harus kita rawat. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lainnya di Aceh,” pesan Pangdam IM.

Mayjen TNI Niko Fahrizal berharap kegiatan Meuseuraya ini dapat berlanjut secara berkesinambungan dan dijadikan sebagai model kolaborasi antara TNI, pemerintah desa, lembaga budaya, dan masyarakat dalam menjaga warisan sejarah.

“Kodam Iskandar Muda akan selalu peduli terhadap berbagai persoalan dan kesulitan masyarakat. Ini merupakan implementasi dari salah satu butir Delapan Wajib TNI, yaitu mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya. Prajurit Kodam IM harus militan di masa perang dan bermanfaat di masa damai. Sebagaimana motto kami: ‘Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang banyak’,” pungkas Pangdam IM.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif 112/DJ Bersihkan material longsor di Jalan Trans Papua Puncak Jaya.

Daerah

SMK Negeri 5 Telkom Banda Aceh Sambut Baik Jaksa Masuk Sekolah

Daerah

Pemkab Aceh Barat Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman

Daerah

Gubernur Acèh Muzakir Manaf Lantik Wali Kota /Wakil Wali Kota Subulussalam,

Daerah

Pengurus PWI Nagan Raya Silaturahmi ke Kantor Bank Aceh Syariah (BAS) Cabang Jeuram

Berita

Peringati hari buruh Internasional, Kodam Iskandar Muda siagakan Personel

Daerah

Diduga Korupsi Pajak Daerah,Mantan Bendahara BPKD Aceh Barat di Tuntut 3 Tahun Penjara

Berita

Khanduri Jazz 2025 Meriahkan Banda Aceh, Rayakan International Jazz Day dan Perdamaian