Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh dan SMA Labschool Banda Aceh yang berhasil meraih medali perak dalam ajang bergengsi tingkat internasional, Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) 2025, yang berlangsung pada 5–6 Juli 2025 di Jepang.
“Kami sangat bangga atas pencapaian luar biasa para siswa Aceh di pentas dunia. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda kita memiliki potensi dan daya saing global, khususnya dalam bidang riset dan inovasi. Terima kasih kepada para pembimbing, pendamping, dan semua pihak yang telah mendukung proses ini hingga membuahkan hasil membanggakan,” ujar Marthunis, Minggu (6/7/2025).
Marthunis juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan untuk membina dan mengembangkan potensi inovatif siswa di Aceh. Ia mengajak seluruh pelajar Aceh agar terus mengasah kreativitas dan berani berkompetisi di berbagai ajang, baik nasional maupun internasional.
“Saya mengajak seluruh siswa Aceh untuk tidak takut bermimpi besar. Jadikan setiap kompetisi sebagai sarana belajar, memperluas wawasan, dan melatih kemampuan berpikir kritis. Kemenangan ini harus menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus melangkah maju,” tambahnya.
Proyek Inovatif dari Aceh yang Mendunia
Kepala SMA Negeri 7 Banda Aceh, Dr. Erlawana, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi tim siswanya yang meraih medali perak melalui proyek berjudul “Formulasi dan Evaluasi Krim Wajah Berbasis VCO (Virgin Coconut Oil) dengan Ekstrak Bunga Kenanga (Cananga odorata) sebagai Antioksidan Alami.” Proyek ini menawarkan solusi kecantikan alami dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan potensi bahan lokal Aceh.
Tim dari SMAN 7 Banda Aceh terdiri atas lima siswa berbakat: Bunga Nayla Afra, Siti Shazia Hawra, Athllah Ramadhan Putra Syr, Muhammad Aizhiel, dan Muhammad Rasyad Rizqullah. Kelima siswa ini dibimbing oleh Fatmayani, S.Pd., dan didampingi oleh guru pendamping, Novris Sariani, S.Pd.
Sementara itu, SMA Labschool Banda Aceh juga mencatat prestasi membanggakan dengan meraih medali perak untuk proyek Co.Dry, sebuah sistem pemantauan dan pengendalian otomatis berbasis IoT untuk proses pengeringan kopi, yang sangat relevan dengan kebutuhan petani kopi di Aceh.
Tim inventor dari Labschool terdiri dari Rama Dania Fitra, M. Arif, Arsya Takhfa, Shabrina Talitha Harwani, Putroe Meutuah Mikyal, Siti Aathifah Fautia, dan Naira Kamal. Mereka dibimbing oleh Faruq Miqdad Mudaffar, S.T., serta didampingi oleh Dr. Rini Safitri, M.Si. Insya Allah
Seluruh tim dijadwalkan tiba di tanah air pada 11 Juli 2025 melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.
Dr. Erlawana menutup dengan rasa syukur atas capaian ini. “Keberhasilan ini menjadi pemicu semangat bagi kami untuk terus mendorong budaya riset dan inovasi di sekolah. Terima kasih atas dukungan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Kacabdin Banda Aceh dan Aceh Besar, para guru, orang tua, serta seluruh pihak yang telah ikut berkontribusi dalam perjalanan luar biasa ini,” katanya.[]
Editor: Redaksi