Home / Daerah

Senin, 15 Desember 2025 - 23:39 WIB

Jembatan Bailey Teupin Mane Rampung, aktivitas warga sekitar kembali normal

REDAKSI

Jembatan darurat (Bailey) Teupin Mane di Kecamatan Juli, Bireuen, yang rampung pada Minggu (14/12/2025), langsung disambut antusias warga.

Jembatan darurat (Bailey) Teupin Mane di Kecamatan Juli, Bireuen, yang rampung pada Minggu (14/12/2025), langsung disambut antusias warga.

Bireuen — Jembatan Teupin Mane yang terletak di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, yang sempat ambruk akibat terjangan banjir bandang pada 26 November 2025, akhirnya berhasil diselesaikan pembangunannya pada Minggu (14/12/2025) sore. Rampungnya jembatan darurat tersebut disambut dengan rasa bahagia dan syukur oleh masyarakat, mengingat jalur ini merupakan akses vital yang menghubungkan Desa Beunyot dengan Desa Teupin Mane, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen.

Putusnya jembatan akibat bencana alam Banjir tersebut sebelumnya berdampak terhadap aktivitas masyarakat, mulai dari mobilitas harian, akses layanan pendidikan dan kesehatan, hingga distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah bergerak cepat dengan membangun jembatan bailey sebagai jembatan sementara guna memulihkan konektivitas dan memastikan roda kehidupan masyarakat kembali berjalan normal.

Baca Juga :  Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Lepas Peserta Pawai Tahun Baru Islam 1447 H

Pembangunan jembatan bailey Teupin Mane dikebut dengan melibatkan Kementerian PU yang dibantu oleh Yonzipur 16/Dhika Anoraga, Kodam Iskandar Muda. Dengan dukungan peralatan khusus serta keahlian di bidang konstruksi darurat, para prajurit TNI bekerja secara intensif, profesional, dan terkoordinasi, meskipun dihadapkan pada keterbatasan waktu dan tantangan medan pascabencana. Jembatan bailey Teupin Mane ini dirancang sebagai jembatan darurat dengan kapasitas beban maksimal sekitar 40 ton.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Resmi Tutup TMMD ke-125 di Aceh Tenggara

Jembatan ini menjadi akses utama untuk mobilisasi material pembangunan jembatan lain yang menghubung kan antara Bener Meriah dan Aceh Tengah. Selain memulihkan aktivitas masyarakat setempat, rampungnya jembatan Teupin Mane juga memungkinkan para prajurit Zipur 16/Dhika Anoraga melanjutkan tugas pembangunan dan perbaikan jembatan lainnya yang terdampak banjir.

Salah seorang warga Desa Teupin Mane, Bapak Muhammad Hasyim, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah serta TNI yang telah bekerja keras membangun kembali jembatan tersebut. Menurutnya, keberadaan jembatan bailey ini sangat membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga :  Komite Keselamatan Jurnalis Aceh Sikapi Penganiayaan terhadap Wartawan di Pidie Jaya

“Ia menuturkan bahwa selama jembatan terputus, warga mengalami kesulitan yang cukup besar, terutama dalam mengangkut hasil pertanian dan mengakses layanan kesehatan. Kini, setelah jembatan kembali dapat digunakan, aktivitas warga berangsur normal,” ungkapnya.

Adapun sejumlah jembatan yang masih memerlukan penanganan dan pembangunan lanjutan di antaranya Jembatan Alue Kulus, Weihni Enang-enang, Weihni Rongka, Timang Gajah, Weihni Lampahan, serta Jembatan Jamur Ujung. Jembatan-jembatan tersebut berada pada jalur penghubung antarwilayah yang mengoneksikan Kabupaten Bireuen dengan Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, hingga Gayo Lues.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Daerah

Subuh Berjamaah, Cara Pj Wali Kota Almuniza Ajak Warga Makmurkan Masjid

Daerah

Pj Bupati Aceh Besar Dampingi Fadli Zon Saat Kuliah Umum di ISBI Aceh

Daerah

Tower Telekomunikasi di Pulau Siumat Rusak, DPRA Desak Telkomsel Segera Perbaiki

Daerah

Pencairan SPM Tertahan di BPKD Lhokseumawe, Plt Kepala BPKD : Arahan Walikota

Daerah

Pangdam Iskandar Muda Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Prajurit Korban Kebakaran Asrama Gajah-II Kodim 0104/Aceh Timur

Daerah

Gubernur Muzakir Manaf: MTR Ajang Membentuk Karakter Islami Generasi Muda Aceh

Daerah

Wagub Acèh Fadhlullah Ziarahi Makam Abu Kuta Krueng

Daerah

HMI Aceh Besar Gelar FGD: Kawal Kebijakan Legislatif dan Eksekutif Menjelang Pelantikan Kepala Daerah Aceh