Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Orientasi Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Aceh pada Senin, 26 Mei 2025, bertempat di Kantor BKKBN Aceh.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), delapan Tempat Penitipan Anak (TPA), serta sejumlah stakeholder yang berkaitan dengan pembinaan keluarga dan anak usia dini di Aceh.
Dalam sambutannya, Kadisdik Aceh menekankan pentingnya menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis sebagai fondasi utama tumbuh kembang anak usia dini. Ia menyatakan bahwa pemahaman orang tua terhadap fitrah dan tahapan perkembangan anak sangat penting agar proses pengasuhan bisa berjalan optimal.
“Kegiatan ini sangat penting karena sejalan dengan upaya kita membangun lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Dengan pemahaman yang baik, kita berharap para orang tua dan keluarga dapat menjadi pendamping terbaik bagi anak-anaknya,” ujar Marthunis.
Marthunis juga menyoroti pentingnya kehadiran PAUD di lingkungan lembaga pemerintahan sebagai upaya strategis mendukung perkembangan anak usia dini, terutama bagi anak-anak ASN dan non-ASN. Menurutnya hal ini akan memudahkan pengawasan orang tua sekaligus memperkuat sinergi antara dunia kerja dan keluarga.
Lebih lanjut, Kadisdik Aceh mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem pendidikan anak usia dini yang responsif terhadap kebutuhan zaman.
“Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya atas pendidikan dan pengasuhan yang layak sejak dalam kandungan hingga usia emas perkembangan,” jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi bahwa penguatan peran orang tua dalam pendidikan karakter anak merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.
“Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi dimulai dari rumah, di mana kasih sayang, teladan, dan komunikasi menjadi kunci pembentukan generasi unggul dan berakhlak mulia,” ujur Marthunis.
Editor: Redaksi