Home / Berita / Daerah

Rabu, 12 Maret 2025 - 04:49 WIB

Napi Kabur Dipicu Soal Bilik Asmara

REDAKSI

BESUK NAPI - Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R Doni Sumarsono membesuk narapidana (napi) Lapas Kelas II B Kutacane yang diamankan di sel tahanan tahti Polres Aceh Tenggara, Selasa (11/3/2025).

BESUK NAPI - Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R Doni Sumarsono membesuk narapidana (napi) Lapas Kelas II B Kutacane yang diamankan di sel tahanan tahti Polres Aceh Tenggara, Selasa (11/3/2025).

KUTACANE – Persoalan bilik asmara dan makanan disebut-sebut menjadi pemicu utama terjadinya kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara (Agara), yang berbuntut pada kaburnya 52 warga binaan lapas tersebut pada Senin (10/3/2025) sore kemarin.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kutacane, Andi Hasyim, menjelaskan, kerusuhan terjadi saat antrean pembagian takjil dari pintu I, pintu 2 dan pintu 3. Menurut Andi, keributan awalnya terjadi pada pintu 3, dimana para napi mendobrak pintu. Mereka lalu masuk ke ruangan pegawai dan melarikan diri. Ada yang melalui plafon lapas di beberapa titik, dan melalui pintu depan.

“Motif utamanya dipicu karena tidak tersedianya bilik asmara di lapas dan juga akibat makanan yang tersedia dianggap tidak memadai. Mereka membutuhkan makanan takjil dari luar,” katanya saat memberi keterangan , Selasa (11/3/2025).

Baca Juga :  Ketua PKK Aceh Turun Kampung di Lhokseumawe, Data Warga yang Tinggal di Rumah Tak Layak

“Jadwal titipan barang selama Ramadhan mulai Senin hingga Sabtu. Sedangkan jadwal berkunjung pada Selasa-Kamis. Namun mereka meminta hari Minggu ada jadwal berkunjung. Tetapi karena kekurangan petugas dan kita butuh libur sehingga ditiadakan berkunjung pada hari Minggu,” tambahnya.

Over kapasitas

Sementara Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Mashudi saat mendatangi Lapas Kutacane dengan beberapa tim termasuk Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry pada Selasa (11/3/2025), menyampaikan bahwa Lapas Kutacane akan direlokasi hingga layak huni.

“Mari kita benahi bersama Lapas Kutacane. Warga binaan adalah keluarga kita juga, saudara kita,” kata Mashudi.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Aceh Sambut Program "Go to School" Bersama KPI Aceh

Dia Mashudi sudah mendengar semua permasalah yang terjadi serta keluhan warga binaan pemasyarakatan. Dia juga berjanji akan menindaklanjuti permasalahan tersebut.

Dirjen Pas juga menyebutkan bahwa Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry menghibahkan 4,1 hektar tanah untuk relokasi Lapas Kutacane agar lebih layak. “Saya sangat prihatin ada warga binaan yang harus tidur di luar kamar hunian, karena kamar hunian yang ada tidak mencukupi. Kapasitas yang hanya untuk 100 orang, harus terisi 386 orang, over lebih dari 300 persen. Sedangkan kekuatan petugas penjagaannya 24 orang, tujug orang per shift,” ujarnya.

Baca Juga :  Marlina Muzakir Kunjungi dan Santuni Bocah Penderita Tumor Ganas di RSUDZA

Kelebihan Kapasitas 

Mashudi juga mengatakan, pihaknya terus berupaya agar kondisi lapas yang melebihi kapasita tersebut dapat diturunkan. Dia menyebut, selain mengupayakan bangunan lapas rutan yang baru, juga akan mengoptimalisasi pemberian hak bersyarat dan resistribusi warga binaan ke lapas-rutan yang lebih rendah huniannya.

“Selain Lapas Kutacane, terdapat beberapa lapas rutan lagi di Aceh yang over kapasitas lebih dari 300 persen dan harus segera direlokasi atau penataan ulang, antara lain Lapas Bireuen (480 persen) Lapas Idi (600 persen ), Lapas Lhoksemawe (300 persen),” kata Mashudi.

Terakhir, Mashudi mengatakan, akan terus mengupayakan standar pelayanan makanan yang lebih baik bagi para warga binaan.

Share :

Baca Juga

Berita

Melarikan Diri ke Langsa Usai Curi Motor di Banda Aceh, Unit Ranmor Tangkap Pelaku

Daerah

BPMA Bersama PGE Sosialisasi Seismik 3D Area Cunda – Jeuku untuk Pencarian Sumber Migas Baru

Berita

Tingkatkan Kinerja Tahun 2025, Bupati Aceh Besar Gelar Rapat Pimpinan OPD

Daerah

Istilah Tsunami Perlu Diusung Menjadi Smong

Berita

Satgas TMMD Kodim 0107/Aceh Selatan Bangun Jalan Penghubung, Wujud Nyata Kemanunggalan TNI dan Rakyat

Berita

Mualem ke Labuhan Haji, Silaturahmi dengan Abuya Amran dan Ziarah Makam Abuya Muda Waly

Daerah

Khadam Indonesia: “Nuga-Nuga Melukis Sejarah Bangun Masa Depan”

Berita

Dirintis 10 Tahun, Inspektorat Aceh Besar Akhirnya Raih Kapabilitas APIP Level 3