Home / Berita / Pemerintah Aceh

Minggu, 1 Juni 2025 - 14:35 WIB

Plt Sekda Aceh: Musdalub HIPMI, Momentum Konsolidasi dan Soliditas Internal

REDAKSI

Plt Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, MPA, atas nama Gubernur Aceh, menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Daerah Luarbiasa (Musdalub) BPD HIPMI Aceh XV, di Anjong Mon Mata, Bandq Aceh, Minggu, 1/6/2025 (Foto:Dok.Biro Adpim Setda Aceh)

Plt Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, MPA, atas nama Gubernur Aceh, menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Daerah Luarbiasa (Musdalub) BPD HIPMI Aceh XV, di Anjong Mon Mata, Bandq Aceh, Minggu, 1/6/2025 (Foto:Dok.Biro Adpim Setda Aceh)

Banda Aceh – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh merupakan momentum konsolidasi dan memperkuat soliditas internal.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh, pada Musdalub ke-15 HIPMI Aceh, di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu (1/6/2025).

“Selain sebagai agenda organisasi untuk memilih kepemimpinan baru, Musdalub juga merupakan ajang konsolidasi yang penting untuk memperkuat soliditas internal, mempererat jejaring, serta mempertegas peran HIPMI sebagai katalisator pembangunan ekonomi Aceh,” ujar Plt Sekda.

Dalam sambutannya, M Nasir mengungkapkan, saat ini Aceh tengah berada dalam fase transformasi yang menjanjikan. Salah satu indikator yang membanggakan adalah penurunan angka kemiskinan yang signifikan, dari 14,23 persen pada Maret 2024 menjadi 12,64 persen pada September 2024, turun sebesar 1,59 persen.

“Ini adalah pencapaian yang menempatkan Aceh sebagai provinsi dengan penurunan kemiskinan tertinggi di Sumatera, dan ketiga secara nasional sejak Maret 2019,” ungkap M Nasir.

“Kita menyadari bahwa kemajuan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari peran dunia usaha. Dalam konteks ini, saya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada HIPMI yang terus melahirkan wirausahawan muda yang tangguh dan visioner,” sambung M Nasir.

Plt Sekda menambahkan, Aceh memiliki modal demografis yang luar biasa, pada tahun 2023, 24,96 persen penduduk Aceh adalah pemuda, atau sekitar 1,36 juta jiwa dari total penduduk 5,48 juta jiwa. Ini adalah bonus demografi yang harus dikelola dengan cermat dan strategis.

Baca Juga :  Bunda PAUD Aceh Serukan Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini

Selain itu, sambung Plt Sekda, semangat kewirausahaan di Aceh juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Rasio wirausaha di Aceh per Agustus 2024 mencapai 3,94 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sebesar 3,08 persen. Ini menandakan budaya kewirausahaan yang tumbuh subur, sekaligus menjadi fondasi penting bagi ketahanan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

“Namun kita tidak boleh berhenti pada kuantitas semata. Tantangan ke depan adalah meningkatkan skala usaha, memperkuat formalitas bisnis, dan mendorong digitalisasi serta inovasi. Dengan demikian, kontribusi dunia wirausaha, terutama UMKM, terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan serapan tenaga kerja bisa lebih optimal,” ucap M Nasir.

Pada kesempatan tersebut, Plt Sekda juga mengungkapkan, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional pada Agustus 2022, dari setiap 100 pemuda yang bekerja, 19 di antaranya adalah wirausahawan, dan mayoritas di antaranya berusaha sendiri.

Selain itu, sambung M Nasir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pemuda mencapai 61,84 persen. Angkatan kerja di Aceh sendiri hingga awal 2024 tercatat sebanyak 2,6 juta jiwa.

“Kita juga patut bersyukur bahwa tingkat partisipasi pendidikan dasar dan menengah pertama di Aceh sudah cukup menggembirakan. Berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional 2024. Angka Partisipasi Sekolah usia 7–12 tahun sebesar 99,42 persen, dan usia 13–15 tahun sebesar 97,77 persen,” sebut Plt Sekda.

Namun demikian, kata Plt Sekda, pada jenjang pendidikan menengah atas (usia 16–18 tahun), partisipasi menurun menjadi 81,55 persen.

Baca Juga :  Tgk Umar Rafsanjani : Jangan Salah Tafsir Tausiah MPU Aceh tentang Tahun Baru

“Ini menjadi tantangan kita bersama, sebab pendidikan adalah fondasi utama bagi lahirnya wirausahawan muda yang berdaya saing. Hal tersebut menjadi tantangan karena tenaga kerja di Aceh banyak diisi oleh lulusan SMA sederajat (32,81 persen), sementara lulusan diploma atau sarjana yang terserap lapangan kerja persentasenya belum begitu besar (3,37 persen).

Oleh karena itu, sambung Plt Sekda, sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha harus terus diperkuat, dan terus mendorong lebih banyak pemuda Aceh untuk tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi menciptakan pekerjaan.

“Di sinilah HIPMI memegang peranan penting dalam membentuk mentalitas entrepreneur sejak dini. Aceh memiliki berbagai potensi sektor unggulan yang siap digarap oleh pemuda, mulai dari pertanian, perikanan, pariwisata berbasis halal, ekonomi kreatif, hingga teknologi digital,” kata Plt Sekda berpromosi.

M Nasir mengungkapkan, pada 2023, Aceh mencatatkan 424.850 UMKM, mayoritas merupakan usaha mikro. Sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan sumbangan signifikan bagi perekonomian daerah.

“Aceh memiliki peluang besar dari bonus demografi, pada tahun 2025, 60 persen penduduk Aceh akan berada dalam usia produktif. Ini adalah waktu yang tepat bagi HIPMI untuk memperluas pengaruhnya, bukan hanya sebagai wadah pengusaha muda, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam membentuk ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” sebut M Nasir.

Plt Sekda menegaskan, selama ini Pemerintah Aceh terus berupaya memberikan dukungan, antara lain melalui program pelatihan kewirausahaan, bantuan peralatan usaha, fasilitasi sertifikasi halal dan produk, pendampingan manajerial, serta perluasan akses terhadap pembiayaan.

Baca Juga :  Pangdam IM gelar Sanggamara Baksos offroad di Kab. Aceh Besar 

Selain itu, Pemerintah Aceh juga mendorong agar pemuda pengusaha masuk ke sektor-sektor inovatif dan berorientasi ekspor.

“Kami optimis, Musdalub ini semakin mempertegas kebangkitan HIPMI Aceh, yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman, lebih aktif dalam membina kader, dan lebih kuat dalam advokasi kebijakan yang berpihak kepada wirausahawan muda. Pemimpin yang akan terpilih nanti, harus mampu menjawab tantangan zaman, membangun kolaborasi lintas sektor, serta merawat semangat solidaritas dan etika berusaha yang luhur,” kata Plt Sekda.

Oleh karena itu, Plt Sekda mengajak seluruh anggota untuk menjadikan musdalub ini sebagai panggung lahirnya strategi baru dan kepemimpinan baru yang mampu mengakselerasi peran HIPMI sebagai lokomotif ekonomi daerah.

“Jadikan HIPMI sebagai rumah besar bagi para inovator, dan motor pembangunan lokal. Insya Allah, dengan semangat kolaborasi dan integritas, HIPMI Aceh akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masa depan Aceh yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Selamat bermusyawarah, semoga berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kemajuan HIPMI dan kesejahteraan masyarakat Aceh,” pungkas Plt Sekda.

Pembukaan Musdalub HIPMI Aceh juga dihadiri oleh Wakil Sekjen HIPMI pusat, anggota DPRA, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Wakil Bupati Aceh Barat, serta sejumlah tamu undangan lainnya. []

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Polda Aceh Kerahkan 228 Personel untuk Amankan Pawai Takbir Keliling Idulfitri 1446 H

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Iswanto Dorong Mukim Leupung Sinergis dan Inovatif

Berita

Gubernur Aceh Tinjau Persiapan PSU di Kota Sabang

Berita

Tren Meningkat, Pembiayaan Kendaraan Ramah Lingkungan BSI Tumbuh 476%

Aceh Besar

Angka Kemiskinan Aceh Turun Menjadi 12,64 Persen

Pemerintah Aceh

Pj Gubernur Safrizal Apresiasi Peningkatan Pelayanan Publik di Aceh dalam Penganugerahan Predikat Kepatuhan 2024

Berita

Bupati Aceh Besar Syech Muharram Minta Ikatan Mubaligh Jadi Partner Pemerintah

Berita

Wali Nanggroe Paparkan Potensi ‘Halal Tourism’ Aceh Diajang internasional Kazan Forum 2025