Home / Aceh / Pemerintah

Rabu, 8 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Sekda Aceh Resmikan Alat MRI 1,5 Tesla di RSUD Zainoel Abidin, Perkuat Layanan Diagnostik dan Mutu Kesehatan Masyarakat

REDAKSI

Sekda Aceh Resmikan Alat MRI 1,5 Tesla di RSUD Zainoel Abidin, Perkuat Layanan Diagnostik dan Mutu Kesehatan Masyarakat
REDAKSI (08/10/2025) . Foto : Dok. Biro Adpim Setda Aceh

Sekda Aceh Resmikan Alat MRI 1,5 Tesla di RSUD Zainoel Abidin, Perkuat Layanan Diagnostik dan Mutu Kesehatan Masyarakat REDAKSI (08/10/2025) . Foto : Dok. Biro Adpim Setda Aceh

Banda Aceh – Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, S.IP., MPA., meresmikan penggunaan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Peresmian dilakukan usai serah terima alat tersebut, di Gedung Onkologi RSUDZA, Rabu, 8/10.

Dalam sambutannya, Sekda menyampaikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas terus meningkat dari waktu ke waktu. Karena itu, Pemerintah Aceh terus berupaya memperkuat sarana dan prasarana medis, termasuk dengan pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi seperti MRI 1,5 Tesla.

“Kehadiran alat MRI ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan kemampuan diagnosis dokter dan mempercepat layanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan teknologi ini, masyarakat Aceh kini dapat menikmati layanan berstandar tinggi tanpa perlu dirujuk ke luar daerah,” ujar Sekda M. Nasir. Ia berharap peresmian alat MRI 1,5 Tesla ini diharapkan mampu mempercepat waktu antrean pemeriksaan, meningkatkan akurasi diagnosa, serta memperkuat pelayanan RSUDZA sebagai rumah sakit rujukan nasional di wilayah barat Indonesia.

Baca Juga :  Wali Nanggroe Hadiri Peresmian Pabrik Karet Pertama di Aceh

MRI 1,5 Tesla merupakan alat pencitraan medis canggih yang mampu menghasilkan citra organ tubuh dengan resolusi tinggi, sehingga membantu dokter menegakkan diagnosis penyakit secara lebih cepat dan akurat, termasuk untuk kasus gangguan saraf, kardiovaskular, serta penyakit organ vital lainnya.

Sekda menegaskan bahwa peningkatan fasilitas medis harus berjalan seiring dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar pemanfaatan alat bisa maksimal. “Setelah pengadaan alat ini, yang tidak kalah penting adalah memastikan kesiapan SDM. Kita harus menyiapkan tenaga profesional secara berkelanjutan agar alat ini benar-benar optimal dan tidak bergantung pada personel yang terbatas,” ujar M. Nasir.

Sekda menyebutkan Pemerintah Aceh berkomitmen mendukung RSUDZA sebagai rumah sakit rujukan utama dan kebanggaan rakyat Aceh, yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai pengampu layanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak (KJSU–KIA).

Baca Juga :  DPRA Tetapkan 12 Raqan Prioritas 2025, Gubernur Tegaskan Komitmen Jawab Kebutuhan Masyarakat

Lebih lanjut, Sekda juga menyampaikan bahwa Aceh kini tengah menyelesaikan pembangunan empat Rumah Sakit Regional, salah satunya telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Namun, rumah sakit tersebut masih membutuhkan dukungan peralatan medis dan tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan.

“Kami berharap kerja sama dengan Kemenkes terus berlanjut agar layanan kesehatan di seluruh Aceh semakin merata dan masyarakat di daerah terpencil tidak lagi kesulitan mendapatkan pelayanan medis berkualitas,” kata Sekda.

Sekda juga mengapresiasi capaian RSUDZA yang menjadi salah satu dari delapan rumah sakit di Indonesia yang berhasil melaksanakan operasi bypass cerebrovascular perdana.

Sementara itu, Plh. Direktur RSUDZA, dr. Arifatul Khorida, menjelaskan bahwa pengadaan alat MRI 1,5 Tesla ini merupakan proses panjang yang telah direncanakan sejak lama untuk memperkuat layanan diagnostik.

“Alat MRI sebelumnya (yang ada di RSUDZA) telah berusia lebih dari 15 tahun. Alhamdulillah kini alat baru sudah berfungsi sebagian dan segera akan beroperasi penuh. Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan,” ujar Arifatul.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Ajak Masyarakat Aceh Semarakkan Kemerdekaan RI ke-80.

Ketua Tim Kerja Hibah dan Pinjaman Luar Negeri/Manager PMU Sihren, Aderia Rintani, mengatakan bahwa penyerahan alat ini merupakan wujud nyata kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan rumah sakit dalam memperkuat sistem kesehatan nasional.

“Ini bukan sekadar seremoni. Kami menanggung biaya pemeliharaan alat selama lima tahun agar operasionalnya optimal. Namun, tantangan sesungguhnya adalah memastikan alat ini digunakan secara efektif dengan dukungan SDM yang kompeten,” kata Aderia.

Aderia juga menekankan pentingnya dukungan daerah untuk menyiapkan tenaga ahli melalui program pelatihan dan beasiswa sehingga operasional alat kesehatan di rumah sakit bisa lebih maksimal.

“Kami berharap pemerintah daerah dapat berkolaborasi dalam menyiapkan tenaga terlatih agar investasi besar ini benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat Aceh,” ujar Aderia. []

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Aceh Besar

Asisten II Sekdakab Aceh Besar Sambut Kedatangan Pangkoopsud I di Lanud SIM

Berita

Irfansyah: DPRA Tetapkan Raqan Prolega Prioritas 2025

Parlementarial

DPRA Akan Layangkan Surat Ke Polda Aceh Untuk Klarifikasi Kasus Pokja BPBJ

Aceh Besar

Syech Muharram dan Syukri A Jalil Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar Periode 2025-2030

Pemerintah

Kapolda Aceh Tinjau Dapur SPPG, Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional

Parlementarial

DPR Aceh Siap Kawal Ketat Hak Pekerja, Rijaluddin: Tak Ada Tempat bagi Perusahaan Nakal

Daerah

Plt Sekda Aceh: Fasilitas dan Kualitas adalah Kunci Keberhasilan MPP

Aceh Besar

Ketua TP PKK Aceh Besar Serahkan Bantuan Masa Panik Korban Rumah Rusak di Lampasi Engking