Banda Aceh – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh mengklaim memiliki aset di Tanah Rencong tembus Rp 24 triliun hingga pertengahan 2025. Sementara itu, secara nasional perbankan syariah ini mengklaim tumbuh hingga Rp 400 triliun.
“Untuk di Aceh sendiri posisi aset kami saat ini berada di angka 24 triliun triliun dan mudah-mudahan ini bisa terus bertambah,” kata Regional CEO BSI Aceh, Imsak Ramadhan, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Imsak Ramadhan menyampaikan total aset BSI pada tahun sebelumnya berada di angka Rp 400 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan hingga 10,82 persen secara year-on-year.
Pertumbuhan tersebut berasal dari berbagai sumber, mulai dari peningkatan penyimpangan dana, penyaluran pembiayaan, dan pendapatan berbasis VBase.
Melihat pertumbuhan positif yang ada saat ini, BSI menargetkan peningkatan aset menjadi Rp 500 triliun hingga akhir 2025.
“Kami targetnya di 2025 ini, aset kami itu bisa tembus di angka 500 triliun rupiah,” ujarnya.
Regional CEO BSI Aceh itu menyatakan pencapaian finansial saja tidak cukup. Masyarakat luas juga harus terus mendapat pemahaman mengenai literasi keuangan syariah.
Sebab ke depan, kata Imsyak, BSI menerima mandat khusus dari Presiden Republik Indonesia untuk mengelola program Koperasi Desa Merah Putih. Program yang bakal menjadi instrumen untuk memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat desa.
Editor: Redaksi