Home / Aceh Besar / Berita

Senin, 5 Mei 2025 - 09:58 WIB

Wali Nanggroe Terima Kunjungan Hamid Awaluddin, Bahas Rencana Penambahan Batalyon di Aceh

REDAKSI

Mantan Menteri Hukum dan HAM RI, Hamid Awaluddin mengunjungi Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al-Haytar di Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/5/2025).

Mantan Menteri Hukum dan HAM RI, Hamid Awaluddin mengunjungi Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al-Haytar di Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/5/2025).

JANTHO – Mantan Menteri Hukum dan HAM RI, Hamid Awaluddin mengunjungi Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al-Haytar dalam rangka silaturrahmi dan membahas rencana penambahan Batalyon di Aceh di Gedung Meuligoe Wali Nanggroe, Senin (5/5/2025).

Selain mantan Menteri Hukum dan HAM RI, Hamid Awaluddin juga tokoh yang turut terlibat dalam proses perdamaian Aceh.

Pada pertemuan juga turut dihadiri Staf Khusus Wali Nanggroe DR. M. Raviq, Teuku Kamaruzaman (Ampon Man), DR. Rustam Effendi, Sekretaris Jenderal Partai Aceh, Aiyub Abbas, dan Ketua Komisi I DPRA, Tgk. Muharuddin dan anggota DPR Aceh Azhari M Nur Haji Maop.

Baca Juga :  Bupati Aceh Besar Buka Forum Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD 2025–2029

Salah satu topik penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai rencana penambahan empat batalyon TNI di wilayah Aceh.

Menanggapi isu tersebut, Hamid Awaluddin menyampaikan pandangannya dengan menekankan pentingnya penjelasan dari pemerintah pusat mengenai urgensi dan relevansi kebijakan tersebut.

“Saya baru tahu tentang rencana ini, maka saya mengajukan dua pertanyaan penting, apa urgensinya dan apa relevansinya,” kata Hamid.

Menurutnya jika pemerintah mampu menjawab dengan jelas dua pertanyaan tersebut kepada masyarakat Aceh, maka penilaian bisa diberikan secara objektif. Namun tanpa penjelasan rasional, wajar jika masyarakat mempertanyakan dan merasa resah.

“Itu komentar saya ya, karena saya belum terlampau pelajari dengan saksama,” tutup Hamid menyampaikan usai pertemuan.

Baca Juga :  Pj Gubernur Safrizal Instruksikan Pembenahan Showroom Dekranasda Aceh

Seperti diketahui, Pemerintah Pusat berencana melakukan penambahan empat batalyon TNI di Aceh. Sehari sebelumnya, Wali Nanggroe telah menyampaikan bahwa hal itu bertentangan dengan perjanjian damai Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (RI-GAM) atau MoU Helsinki yang ditandatangani di Finlandia pada 2005 silam.

“Selama perdamaian berlaku, masyarakat Aceh semakin merasa aman dan merasa bahwa pemerintah berkomitmen kepada perjanjian damai MoU Helsinki 2005. Malah, pihak eks kombatan GAM bahu-membahu saling menjaga keamanan sejak tahun 2005-2025,” kata Wali Nanggroe.

Kemudian dari sisi geopolitik dunia saat ini, Wali Nanggroe juga mengatakan bahwa hubungan negara-negara berdekatan dengan Indonesia (ASEAN) baik-baik aja. Ini termasuk India, Sri Langka, Bangladesh dan Asutralia. Menurutnya, alasan untuk menambah personel TNI di Aceh tidak tepat

Baca Juga :  Pj Bupati Bersama Forkopimda Aceh Besar Tinjau Pos Pengamanan Tahun Baru 2025

“Seandainya ada ancaman dari luar, rakyat Aceh dapat diharapkan untuk menantang musuh yang datang dari luar. Sejarah Aceh telah membuktikan Aceh sendiri dapat menantang Portugis selama ini lebih dari 100 tahun, Belanda 70 tahun dan Jepang 3,5 tahun,” jelasnya.

“Yang harus digarisbawahi adalah kepercayaan dan komitmen bersama pada apa yang telah disepakati, adalah benteng pertahanan yang kokoh dan pintu memasuki era pembangunan Aceh di masa depan yang cemerlang,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Aceh Besar

Plt Sekda Buka Pelaksanaan TMMD ke-124 Kodim 0101/KBA di Kota Jantho

Berita

Mualem Lantik Wakil Kepala BPKS Periode 2025-2030

Berita

Polisi Amankan Pelaku Pungli di Merduati yang Dikendalikan Napi di LP Meulaboh

Berita

RSUD Aceh Besar Raih Penghargaan Kinerja Memuaskan BUMD & BLUD Top 100 Choice Award 2024.

Berita

Penyelundupan Satu Kilogram Sabu Tujuan Kendari Digagalkan, Dua Orang Buron

Berita

Satgas Anti Premanisme Polresta BNA, Amankan Pria Bertato di Lengan, Ini Penyebabnya 

Berita

Bupati Aceh Besar Bahas Investasi Sektor Pertanian bersama Investor Malaysia

Berita

Kadisparpora Aceh Besar Abdullah Buka Seleksi Sepak Bola Pra PORA 2025