Home / Ekbis / Nasional

Jumat, 4 Juli 2025 - 19:44 WIB

Indonesia Bakal Impor Minyak Mentah dan LPG dari AS, Bukan BBM

REDAKSI

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), turut ambil peran dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan membantu kegiatan towing atau menarik kapal FSO Pertamina Abherka dari perairan Batam menuju lapangan Poleng, di lepas pantai Jawa Timur.Jum'at,4/7/2025.

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), turut ambil peran dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan membantu kegiatan towing atau menarik kapal FSO Pertamina Abherka dari perairan Batam menuju lapangan Poleng, di lepas pantai Jawa Timur.Jum'at,4/7/2025.

Jakarta – Indonesia bakal segera melakukan impor energi senilai USD 15,5 miliar dari Amerika Serikat (AS) untuk beberapa komoditas, semisal minyak mentah dan LPG. Namun, impor BBM belum termasuk dalam kesepakatan dagang tersebut.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, impor BBM dari AS belum jadi opsi utama. Lantaran pemerintah lebih memprioritaskan produksi bahan bakar dari dalam negeri.

“Untuk BBM kita masih melihat kemungkinan itu terlebih dulu. Jadi karena untuk BBM itu kita juga diusahakan peningkatan produksi di dalam negeri,” kata Yuliot di kantornya, Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Baca Juga :  Wagub Aceh Temui Dua Menteri di Jakarta, Minta Dukungan Perpanjangan Dana Otsus

“Dengan selesainya progres untuk perbaikan yang ada di kilang-kilang dalam negeri. Kemudian upgrade teknologi kita juga akan melihat sebagian besar kebutuhan itu akan berasal dari dalam negeri,” terangnya.

Sebagai bentuk negosiasi tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump, Pemerintah RI bakal memprioritaskan kebutuhan untuk impor LPG.

“Kemudian crude (minyak mentah) untuk kebutuhan dalam negeri. Selama ini kan juga kita mengimpor crude, ada yang dari Amerika tetapi melalui negara lain. Jadi nanti akan diusahakan pencatatan langsung untuk impor dari Amerika,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yuliot menyebut bahwa volume impor LPG dan minyak mentah dari Amerika Serikat bakal bersifat fluktuatif. Mengikuti perkembangan harga minyak mentah dan gas bumi, serta komponen lain seperti besaran nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Baca Juga :  Upaya Bank Sampah Generasi Millenial Bersihkan Sampah Plastik di Kawasan Wisata Lampuuk

“Untuk volume ini kan harga kan fluktuatif. Jadi untuk harga fluktuatif itu nanti akan kita lihat volume dengan harga itu kan akan terjadi. Nilainya akan dapat terlihat berdasarkan volume dan juga berdasarkan harga ICP yang kita tetapkan,” jelasnya.

Menurut dia, kebijakan impor energi ini pun jadi upaya Pemerintah RI untuk menyeimbangkan surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat. Untuk diketahui, Indonesia mengantongi surplus neraca perdagangan terbesar dengan AS, hingga mencapai USD 18-19 miliar.

Baca Juga :  Sinergi dengan Kemenkeu, BSI Perkuat Kemitraan Pengelolaan Kas Negara

Yuliot mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menyesuaikan trade balance Indonesia-Amerika Serikat pada tahun ini. Komitmen itu bakal diusung dalam proses negosiasi tarif dengan AS.

Ia meyakini itu bisa dilakukan, lantaran beberapa negara sukses merayu Amerika Serikat untuk menurunkan tarif impornya. Seperti Vietnam, yang berhasil memangkas tarif dari 46 persen menjadi sekitar 20-40 persen.

“Jadi langkah yang sama juga akan dilakukan oleh Indonesia bagaimana trade balance. Jadi untuk tarif yang ditetapkan dari Amerika nanti ya justru ini kita jangan sampai lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain,” tutur dia.

Editor: RedaksiSumber: https://Liputan6

Share :

Baca Juga

Ekbis

Gelar RUPST, BSI Tetapkan Dividen Total Rp1,05 Triliun dan Angkat Anggoro Eko Cahyo Sebagai Dirut

Nasional

Alhamdulillah 4 Pulau Sah Milik Aceh, Mualem : Dari Rakyat Aceh Terima Kasih Presiden Prabowo 

Ekbis

Pj Bupati Aceh Besar Kembali Fungsikan Rumah Potong Hewan Lambaro

Nasional

Mualem Cerita ke Hasyim Djojohadikusumo: Aceh Butuh Rice Mill Sendiri, Pabrik Tuna, dan Reaktivasi Pabrik Kertas
Ketua nu jatim hasan mutawakkil alallah di masjid-al akbar surabaya

Berita

NU Minta Pesantren Tak Terprovokasi Teror Orang Gila

Hukrim

Bareskrim Ungkap Kasus Penipuan Trading, Korban Alami Kerugian Rp105 M

Nasional

Wagub Aceh Bahas Rencana Investasi dengan Dubes UEA

Nasional

Kakorlantas Paparkan ke Kapolri Strategi Mengawal Arus Mudik Lebaran 2025