Home / Berita / Pemerintah Aceh

Rabu, 8 Januari 2025 - 15:26 WIB

Plt Kajati Aceh Terima Audiensi FKUB, Perkuat Toleransi dan Harmoni Beragama di Aceh

Redaksi

Banda Aceh – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Muhibuddin SH MH, menerima kunjungan audiensi dari Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, Rabu (8/1/2025) di Kantor Kejati Aceh, Banda Aceh.

Audiensi ini bertujuan memperkuat kerja sama untuk mendorong toleransi dan harmoni antarumat beragama di Aceh.

Rombongan FKUB dipimpin Ketua FKUB Aceh, H. A. Hamid Zein SH MHum, dengan didampingi sejumlah tokoh lintas agama. Mereka disambut langsung oleh Plt Kajati Aceh Muhibuddin SH MH, Asisten Intelijen Mukhzan SH MH, dan beberapa pejabat Kejati lainnya.

Dalam pertemuan itu, Muhibuddin menyampaikan pesan penting tentang toleransi. Ia menegaskan bahwa perbedaan agama dan kepercayaan adalah hal yang tidak dapat dipilih manusia, melainkan merupakan ketentuan Tuhan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Aceh untuk menerima perbedaan tersebut dan hidup berdampingan dengan damai.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Aceh Jenguk Nek Sairah, Korban Luka Bakar di Aceh Utara

“Sejak zaman Kerajaan Aceh, toleransi antarumat beragama telah menjadi budaya. Contohnya, kuil Hindu di Keudah, Banda Aceh, tetap berdiri hingga kini meski jumlah penganut Hindu sangat sedikit,” ujar Muhibuddin.

Ia juga mengimbau tokoh agama di Aceh untuk terus menyuarakan fakta mengenai tingginya tingkat toleransi di daerah ini dan menolak sifat egoisme yang bisa merusak kerukunan. Selain itu, Muhibuddin berharap para pemuka agama rutin mempublikasikan keberhasilan toleransi di Aceh untuk meluruskan pandangan negatif pihak luar.

Ketua FKUB, Hamid Zein, menyatakan bahwa secara umum relasi sosial keagamaan di Aceh berjalan harmonis, meskipun ada sedikit persoalan terkait pendirian rumah ibadah di beberapa wilayah seperti Bireuen, Singkil, dan Aceh Tamiang. FKUB juga mengusulkan Aceh sebagai tuan rumah Konferensi Nasional FKUB 2025.

Baca Juga :  Presiden Tegaskan Komitmen Pemerintah Sediakan Makanan Bergizi untuk Anak Indonesia

Sejumlah tokoh lintas agama turut memberikan laporanya , misalnya Tokoh dari Agama Hindu, Paini, melaporkan komunitas Hindu yang terdiri dari 6 kepala keluarga di Banda Aceh tetap menjalankan ibadah dengan aman tanpa gangguan.

Hal senada disampaikan oleh tokoh Buddha, Yuswar, yang mengungkapkan bahwa toleransi beragama di Aceh sangat baik meski sering disalahpahami oleh pihak luar.

“Kami pernah memiliki dua anggota yang melanggar hukum karena berjudi sabung ayam. Mereka dengan sukarela menjalani hukum jinayah untuk mendapatkan hukuman cambuk tanpa masuk penjara,” ungkap Yuswar.

Baca Juga :  Satgas Ops Ketupat Seulawah Tingkatkan Kegiatan Preemtif dan Preventif di Pusat Perbelanjaan

Dari komunitas Kristen, Idaman Sembiring menyampaikan bahwa umat Kristen di Aceh yang berjumlah sekitar 30 ribu jiwa, terutama di wilayah Aceh Tenggara dan Singkil, tidak menghadapi gangguan berarti.

Pernyataan serupa juga datang dari Baron Pandiangan yang mewakili komunitas Katolik, yang menyebutkan adanya tiga paroki di Aceh yang berjalan dengan damai.

Audiensi ini mempertegas sebagai bentuk kepdulian semua pihak untuk menjaga toleransi dan harmoni dalam keberagaman, sebagaimana Aceh telah menjadi teladan sejak zaman kerajaan.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Aceh, seperti Tgk Haji Abdullah Usman, Muhammad Nas, Cut Intan Arifah, dan lainnya.

Share :

Baca Juga

Pemerintah Aceh

DWP Provinsi Aceh Gelar Semarak HUT RI ke-80

Berita

Haul ke-15 Hasan Tiro, Gubernur Muzakir Manaf Ajak Kader Jaga Kekompakan dan Jaga Perdamaian Aceh

Daerah

Simulasi SNBT 2024 : Ini Hasil dan Tindak lanjutnya

Ekonomi

Verifikasi Langsung Penerima Bantuan RLH di Simeulue, Gubernur Minta Masyarakat Tetap Semangat

Aceh Besar

Aceh Besar Siap Tangani Sampah Idul Fitri 1446 H

Berita

Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Personel, Kapolda Aceh: Ini Sebuah Tanggung Jawab Baru

Nasional

‎Gubernur Mualem Bahas Penguatan Ekonomi dengan Menteri Perdagangan RI

Berita

Ketua Dekranasda Aceh Kunjungi Anjungan Aceh di TMII, Dorong Penguatan Seni dan Budaya sebagai Ikon Nasional