MEDAN, – Polisi telah menetapkan empat warga sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan mantan prajurit TNI, Andreas Sianipar (44).
Keempat tersangka tersebut beraksi bersama Serka Holmes, yang diduga sebagai otak dari kejahatan ini. Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan identitas keempat tersangka, yaitu CJS (23), MFIH (25), FA (37), dan F (45).
Gidion menjelaskan peran masing-masing pelaku dalam aksi keji tersebut.
“CJS berperan menjemput paksa korban dan membawanya ke rumah Holmes. MFIH memukul, menendang, hingga menebas kaki korban menggunakan parang panjang,” kata Gidion dalam konferensi pers di Polrestabes Medan pada Jumat (3/1/2025).
Gidion menjelaskan, FA terlibat dengan memukul dada korban berkali-kali dan membantu Holmes mengikat kaki dan tangan korban.
“Kemudian F yang kemarin subuh kita tangkap, perannya melakukan pemukulan menggunakan tangan dan selang,” ucap Gidion.
Saat ini, keempat tersangka telah ditahan di Satreskrim Polrestabes Medan dan disangkakan dengan Pasal 170 Ayat 3 dan Subs Pasal 333 Ayat 3 KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sebelumnya, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Rio Firdianto, mengonfirmasi bahwa Serka Holmes juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Andreas.
Holmes disangkakan Pasal 340 KUHP dan saat ini ditahan di Pomdam I/BB untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Peristiwa yang menimpa Andreas terjadi pada 8 Desember 2024, ketika ia diculik dari Desa Paya Geli, Deli Serdang, dan dibawa ke kediaman Holmes.
Korban kemudian dianiaya hingga tewas, dan jenazahnya dibawa ke Kabupaten Labuhanbatu Utara. Jenazah Andreas ditemukan pada Sabtu (21/12/2024) dalam kondisi mengenaskan, terikat dan dimasukkan ke dalam sumur tua yang ditutup dengan bebatuan serta tandan buah sawit, dengan mata dan mulut dilakban.