Banda Aceh – Jiwa-jiwa muda yang banyak menghadapi halangan dan rintangan, akan menemukan jalan kematangan, membuat mentalnya semakin kuat, membentuk bahu yang kokoh. Dan, di sanalah masa depan Aceh dititipkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh pada pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Aceh periode 2025-2028, di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu (2/11/2025) malam.
“Ketika banyak menghadapi halangan dan rintangan, maka jiwa-jiwa muda ini akan menemukan kematangan yang semakin kuat dan kokoh. Untuk itu, Hipmi harus kuat menghadapi tantangan agar di masa mendatang siap menjadi leader, karena masa depan Aceh berada di bahu-bahu kokoh para pemuda,” ujar Sekda.
Dalam sambutannya, Sekda mengungkapkan, kepemimpinan pasangan Mualem-Dek Fadh telah diberi target oleh Presiden Prabowo Subianto, yaitu di 5 tahun pemerintahannya, kemiskinan Aceh harus berada di angka 6,7 persen dan pertumbuhan ekonomi 6,8 persen.
“Kami yakin, dengan hadirnya Hipmi dan kolaborasi kita di masa mendatang, maka target Pak Presiden yang diberikan kepada Pemerintahan Mualem-Dek Fadh akan mampu kita jawab dengan keberhasilan, Insya Allah,” ucap M Nasir.
Pada kesempatan tersebut, Sekda juga mengajak Hipmi untuk turut menyukseskan program Makan Bergizi Gratis yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
M Nasir menjelaskan, pada 2026 akan ada 840 dapur MBG di Aceh, dengan potensi peredaran uang mencapai Rp7 triliun lebih. Dengan potensi ini, maka Aceh membutuhkan sangat banyak sumber daya.
“Jika tidak dikelola secara industri, secara baik dan masif, maka kita tidak akan mampu mencukupi berbagai kebutuhan dapur MBG. Perlu diingat, kita sudah tidak punya peluang dengan Sumatera Utara, karena mereka akan mencukupi kebutuhan dapur MBG yang mencapai 1.700 dapur di 2026. Karena itu, Hipmi harus hadir,” imbau Sekda.
Sekda mencontohkan, dari sisi kebutuhan telur saja, saat ini Aceh membutuhkan hampir 3 juta butir per hari yang hampir keseluruhannya selama ini kita pasok dari Sumut. Dengan asumsi 1.700 dapur, maka kebutuhan Sumut akan meningkat, maka kemungkinan provinsi tetangga itu akan menghentikan pasokannya ke Aceh.
“Kebutuhan dapur MBG ini tentu membutuhkan keterlibatan semua pihak. Karena itu, Hipmi harus hadir di sini, berkolaborasi dengan Pemerintah dan semua entitas yang ada dalam upaya menyukseskan berbagai program pembangunan, termasuk penataan pertambangan rakyat, sehingga upaya menyejahterakan masyarakat bisa segera terwujud,” kata Sekda.
Sebelumnya, Ketua BPD HIPMI Aceh Said Rizki Saifan, Dalam sambutannya mengapresiasi dukungan Pemerintah Aceh serta menegaskan dukungan dan kesiapan berkolaborasi bersama Gubernur selaku Kepala Pemerintahan Aceh, dalam melaksanakan program pembangunan demi menciptakan lapangan kerja, menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Bumi Serambi Mekah.
Sementara itu, Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Bukhari, dalam sambutannya mengaku optimis, kepemimpinan Ketum Saifan mampu berkontribusi nyata dan mendukung setiap program pembangunan di Aceh. []
Editor: Redaksi









