Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., menjadi pemateri utama dalam kegiatan Soft Skill Upgrading bertema “Soft Skill, Crafting Confidence, Talk With Brand With Purpose”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 17 Mei 2025, di Gedung Balee Keurukoen, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), turut hadir dalam kegiatan ini adalah Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Dr. Ir Halis Agussaini. M.T., IPM dan diikuti oleh mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah Kota pada USK.
Acara ini dikemas dalam format diskusi panel dan berfokus pada pentingnya keterampilan komunikasi, khususnya public speaking, dalam dunia profesional. Dalam paparannya, Marthunis berbagi pengalaman dari dunia pendidikan dan pemerintahan, sekaligus menekankan bahwa public speaking merupakan keterampilan yang wajib dimiliki oleh siapa pun, tidak hanya mereka yang bekerja di bidang komunikasi.
“Public speaking menjadi jembatan penting dalam berinteraksi dengan publik, pelanggan, dan memberikan konsultasi. Keterampilan ini memungkinkan seseorang untuk menyampaikan informasi, ide, atau pendapat kepada audiens dengan cara yang jelas, efektif, dan persuasif, sehingga dapat memengaruhi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain,” ujar Marthunis.
Ia juga menyoroti pentingnya kepercayaan diri sebagai kunci dalam meraih kesuksesan di dunia kerja, serta pentingnya membangun personal branding yang kuat dan berintegritas. Salah satu hal yang juga ia tekankan adalah perlunya menjaga citra diri di media sosial, mengingat banyak perusahaan kini menjadikan platform digital sebagai salah satu acuan dalam menilai calon karyawan.
Marthunis turut mengangkat teladan Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya), sebagai contoh pentingnya integritas dalam membangun kepercayaan, baik di dunia profesional maupun dalam kehidupan pribadi.
“Sebagai seorang pemimpin, kita harus mampu menyampaikan visi dan misi dengan jelas, serta mengajak orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Public speaking adalah alat yang sangat efektif untuk menciptakan pemahaman dan mendukung proses perubahan dalam masyarakat,” tambahnya.
Ia juga mengajak peserta untuk mengasah kemampuan berbicara sejak dini agar lebih siap dalam berbagai kesempatan profesional di masa mendatang.
Selain Kadisdik Aceh, hadir pula M. Al-Munawir, SP, seorang content creator asal Aceh, yang berbagi wawasan tentang pentingnya membangun personal branding di dunia digital. Menurutnya, kemampuan menyampaikan pesan secara tepat melalui media sosial sangat memengaruhi perkembangan karier seseorang.
Ketua Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Dr. Laina Hilma Sari, ST., M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa tema kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Ia mengingatkan bahwa sekitar 80% penilaian terhadap seseorang dalam dunia kerja berasal dari aspek sosial, termasuk keterampilan komunikasi dan kecerdasan emosional.
“Dulu kita lebih banyak menilai dari IQ, sekarang yang lebih utama adalah EQ dan nilai-nilai spiritual serta akhlak. Dunia kerja saat ini sangat kompetitif. Oleh karena itu, kita harus membekali diri dengan keterampilan yang relevan dan sikap yang positif,” kata Laina.
Ia juga menegaskan pentingnya menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa. Ia berharap mahasiswa dapat memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya untuk belajar langsung dari para pembicara berpengalaman dan mengasah soft skill yang sangat dibutuhkan, baik di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.
Editor: Redaksi