Nasri Resmi Dilantik sebagai Kepala BPMA Periode 2025-2029

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, resmi melantik Nasri sebagai Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) periode 2025-2029. Prosesi pelantikan berlangsung pada Kamis, 16 Januari 2025, di Gedung Chaerul Saleh, Kementerian ESDM, Jakarta, dan dihadiri sejumlah pejabat penting dari Aceh.

Nasri, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi, Perpajakan, dan Manajemen Risiko di BPMA, terpilih setelah melalui proses seleksi ketat yang diajukan oleh Pj Gubernur Aceh. Seleksi ini dilakukan berdasarkan perpanjangan masa jabatan sementara Kepala BPMA sebelumnya, Teuku Muhammad Faisal, hingga penggantinya ditetapkan.

BACA JUGA :  Harga Bahan Pokok Senin 6 Januari 2025, Harga Minyak Goreng Curah dan Ikan Tongkol Naik

Dalam sambutannya, Pj Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, menyampaikan harapan agar Nasri dapat membawa BPMA ke arah yang lebih baik. “Kami berharap Saudara Nasri mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, menggali cadangan migas baru, serta memperkuat pendapatan daerah. Selain itu, kerja sama yang sinergis dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Aceh sangat diperlukan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Muzakkir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah Dek Fad, menegaskan pentingnya sektor migas sebagai prioritas utama dalam mendorong perekonomian Aceh. “Kami percaya Saudara Nasri akan bekerja sama dengan ‘Kabinet Mualem-Dek Fad’ untuk mewujudkan visi kami. Migas harus menjadi lokomotif ekonomi Aceh sekaligus membuka lapangan kerja bagi generasi muda Aceh,” ujar Mualem.

BACA JUGA :  Program Bank Aceh Peduli Memberikan Kebermanfaatan bagi Masyarakat dan Lingkungan 

Komitmen Nasri: Profesional dan Transparan

Dalam pidato perdananya, Nasri berkomitmen menjadikan BPMA sebagai lembaga yang profesional, transparan, dan strategis dalam mendukung eksplorasi serta produksi migas.

“BPMA akan terus mengayomi KKKS agar program eksplorasi dan produksi migas berjalan optimal. Keberhasilan mereka adalah keberhasilan kita bersama,” ungkap Nasri.

Ia juga menyoroti hak Aceh yang belum terealisasi, seperti signature bonus. “Kami akan memastikan hak Aceh, termasuk signature bonus, segera terealisasi. Saya akan memanfaatkan jaringan di Kementerian Keuangan untuk mempercepat proses ini,” tegasnya.

BACA JUGA :  Dirintis 10 Tahun, Inspektorat Aceh Besar Akhirnya Raih Kapabilitas APIP Level 3

Dukungan Penuh untuk Aceh

Nasri menegaskan pentingnya komunikasi dan koordinasi intensif dengan Pemerintah Aceh, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, untuk memastikan kebijakan migas mendukung pembangunan ekonomi daerah.

“Kami siap mengawal kinerja BPMA sebagai motor penggerak perekonomian Aceh, sekaligus memberikan rasa nyaman kepada KKKS dalam menjalankan tugasnya,” tutup Nasri.

Dengan pelantikan ini, Nasri diharapkan mampu membawa BPMA menuju era baru yang lebih dinamis dan progresif, menjadikan sektor migas sebagai pilar utama pembangunan ekonomi Aceh. (Marwan)

Writer: RedaksiEditor: Lismanita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *