Kota Jantho — Mewakili Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris (Syech Muharram), Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Aceh Besar Bidang Perekonomian dan Pembangunan, M. Ali, S.Sos., M.Si., menghadiri peluncuran proyek Ersaka Forum Bangun Aceh (FBA), di The Pade Hotel, Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa (26/8/2025).
Dalam sambutannya, M. Ali menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada FBA dan CBM Global yang telah memilih Aceh Besar sebagai lokasi pelaksanaan proyek Building Economic Resilience and Sustainable Communities in Aceh (BERSAMA) atau Membangun Ketahanan Ekonomi dan Masyarakat Berkelanjutan di Aceh. Menurutnya, proyek ini memiliki arti penting karena menyentuh berbagai aspek pembangunan, mulai dari disabilitas, penguatan mata pencaharian, perubahan iklim hingga pengurangan risiko bencana.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada CBM dan FBA. Kehadiran proyek ini akan memberikan dampak besar bagi masyarakat, khususnya penyandang disabilitas dan kelompok berisiko lainnya. Ini merupakan langkah nyata untuk membangun kemandirian sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi di Aceh Besar,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkab Aceh Besar sangat mendukung proyek BERSAMA karena sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah, terkait isu disabilitas, Aceh Besar menjadi salah satu daerah yang sudah memiliki qanun khusus tentang penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan ruang dan kesempatan yang sama dalam pembangunan. Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita penyandang disabilitas tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pembangunan di Aceh Besar,” tegas M. Ali.
Lebih lanjut, ia berharap agar kolaborasi lintas pihak ini dapat terus berjalan hingga tuntas, sehingga manfaatnya dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu adanya sinergi dengan organisasi masyarakat sipil, lembaga internasional, dan komunitas lokal. Dengan kolaborasi seperti inilah pembangunan inklusif dapat diwujudkan,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif FBA, Dr. Syaifullah Muhammad, M.Eng., dalam kesempatan itu juga menyampaikan harapan agar program ini dapat berjalan berkesinambungan selama beberapa tahun ke depan. “Pembangunan yang kita jalankan dalam tiga tahun mendatang akan memperhatikan berbagai aspek, baik fisik, sosial, maupun potensi lokal yang ada, sehingga hasilnya benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat Aceh,” ungkapnya.
Sementara itu, Perwakilan CBM Global Indonesia, Mardianceh Hutauruk, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan hasil kerja sama CBM Global dengan FBA yang didukung pendanaan dari Australian Aid melalui Australian NGO Cooperation Program (ANCP). “Semoga proyek ini dapat menjadi model pembangunan inklusif yang memberi ruang bagi penyandang disabilitas untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” ujarnya.
Proyek BERSAMA akan berlangsung hingga Juni 2028, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya di Aceh Besar, khususnya melalui penguatan sektor mata pencaharian. Selain itu, proyek ini juga mengintegrasikan isu-isu strategis terkait perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana.
Peluncuran proyek turut dihadiri oleh Kepala Bappeda Aceh Besar Rahmawati, S.Pd., M.Si., perwakilan Dinas Sosial, DPMG, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, BPBD Aceh Besar, BMKG Klimatologi Aceh, camat, penyuluh pertanian, organisasi penyandang disabilitas, forum LSM, dan kelompok masyarakat penerima manfaat. Acara ini juga menghadirkan juru bahasa isyarat agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan secara inklusif.
Editor: Redaksi