Home / Internasional

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:09 WIB

meski Digempur Rudal Bertubi-tubi Namun Iran tetap Bisa Serang Israel

REDAKSI

Kepulan asap membubung tinggi ke angkasa setelah kilang minyak di selatan Ibu Kota Teheran, Iran, terbakar dalam serangan Israel pada Minggu, 15 Juni 2025. Perang Israel-Iran telah memasuki hari ketiga sejak pecah pada Jumat 13/6/2025.(AFP/ATTA KENARE)

Kepulan asap membubung tinggi ke angkasa setelah kilang minyak di selatan Ibu Kota Teheran, Iran, terbakar dalam serangan Israel pada Minggu, 15 Juni 2025. Perang Israel-Iran telah memasuki hari ketiga sejak pecah pada Jumat 13/6/2025.(AFP/ATTA KENARE)

Teheran – Di tengah gempuran serangan udara Israel yang intensif, Iran masih mampu meluncurkan rudal balistik ke arah wilayah Israel.  Iran bahkan bisa menghancurkan pusat komando militer IDF di Tel Aviv pada Minggu (13/6/2025) malam.

Terbaru, rudal Iran menyerang Institut Sains Weizmann, yang berkontribusi sangat signifikan terhadap perkembangan teknologi militer Israel.

Pertahanan yang terorganisasi

Menurut penilaian militer Israel, Iran mengawali eskalasi konflik terbaru ini dengan sekitar 2.000 rudal balistik berbagai jenis dan jangkauan, yang bisa diluncurkan dari beberapa ratus sistem peluncur berbeda.

Dilansir dari The Jerusalem Post, sejak lebih dari 20 tahun lalu, strategi rudal Iran berfokus pada tiga pilar utama, yakni industri pertahanan dalam negeri yang mampu merekayasa balik dan meniru teknologi asing, pembangunan kemampuan produksi independen, serta manufaktur massal beragam jenis rudal dan platform peluncur.

Baca Juga :  Iran Klaim Berhasil Serang Israel dengan Rudal, 4 Orang Tewas

Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) dan militer reguler negara itu telah berinvestasi besar-besaran untuk membangun arsenal rudal yang tidak mudah dilumpuhkan hanya dalam satu serangan atau kampanye militer.

Taktik bertahan yang semakin canggih

Iran juga memprioritaskan daya tahan arsenalnya dengan memperkuat stok senjata, armada drone, dan platform peluncur rudal.

Hal ini dilakukan setelah mencermati kemampuan militer Israel, khususnya Angkatan Udara Israel (IAF) yang bisa beroperasi di wilayah yang disebut “lingkaran ketiga”—mencakup Iran, Irak, dan Yaman.

Baca Juga :  Miris, Jamaah Haji Indonesia Hanya Dapat Fasilitas Terendah

Untuk melindungi aset-aset strategisnya, Iran telah menyebar sistem pertahanan udara di seluruh wilayah, termasuk buatan dalam negeri, sistem buatan Asia, dan baterai rudal S-300 dari Rusia.

Sistem peluncuran berlapis

Iran mengadopsi tiga jenis sistem peluncur rudal balistik, yaitu peluncur tetap, peluncur bergerak, dan peluncur bawah tanah. Peluncur tetap adalah fasilitas di atas tanah yang lebih mudah terdeteksi, terutama melalui citra satelit.

Sementara peluncur bergerak menggunakan truk semi-trailer yang dicamuflase dan sering dipindahkan agar sulit dilacak. Beberapa disembunyikan di wilayah urban atau pelosok, dan disebar secara acak dalam kondisi darurat. Selain itu, peluncur bawah tanah menjadi komponen utama strategi bertahan Iran.

Baca Juga :  Wagub Aceh Hadiri Pembagian Dana Wakaf Habib Bugak di Mekkah

Terinspirasi dari infrastruktur Korea Utara dan jaringan Al Qaeda, Iran membangun kompleks bawah tanah raksasa yang memungkinkan seluruh proses operasional rudal—mulai dari transportasi, pengisian bahan bakar, hingga peluncuran—dilakukan secara tersembunyi sampai detik terakhir.

Beberapa dari fasilitas bawah tanah ini bahkan pernah diperlihatkan Iran ke publik, sebagai bentuk pesan pencegahan terhadap Israel maupun negara-negara Teluk.

Editor: RedaksiSumber: https://Euronews,The%20Jerusalem%20post

Share :

Baca Juga

Berita

Wagub Aceh Hadiri Pembagian Dana Wakaf Habib Bugak di Mekkah

Berita

Wali Nanggroe Paparkan Potensi ‘Halal Tourism’ Aceh Diajang internasional Kazan Forum 2025

Berita

Miris, Jamaah Haji Indonesia Hanya Dapat Fasilitas Terendah

Internasional

Iran Matikan Internet untuk Hadapi Serangan Siber Israel

Berita

Iran Klaim Berhasil Serang Israel dengan Rudal, 4 Orang Tewas