Home / Berita / Internasional

Sabtu, 7 Juni 2025 - 23:43 WIB

Miris, Jamaah Haji Indonesia Hanya Dapat Fasilitas Terendah

REDAKSI

Anggota Timwas Haji DPR RI, Adies Kadir menyampaikan pendapatnya saat RDP dan RDPU dengan Mitra Kerja terkait Haji di Alqimma Hall, Makkah Arab Saudi, Senin, 2 Juni 2025. (Dok DPR RI)

Anggota Timwas Haji DPR RI, Adies Kadir menyampaikan pendapatnya saat RDP dan RDPU dengan Mitra Kerja terkait Haji di Alqimma Hall, Makkah Arab Saudi, Senin, 2 Juni 2025. (Dok DPR RI)

MAKKAH – Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Adies Kadir, mengungkap fakta mengejutkan terkait layanan yang diterima jamaah haji reguler Indonesia.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama mitra kerja di Alqimma Hall, Makkah, Arab Saudi, Senin, 2 Juni 2025, Adies menyebut jamaah Indonesia dikategorikan grade D atau paling rendah oleh pihak penyedia layanan transportasi dan akomodasi.

Baca Juga :  Refleksi 20 Tahun Tsunami, Kapolda Aceh bersama Forkopimda Ziarah di Kuburan Massal Ulee Lheue

“Cukup membuat kita miris. Jamaah Indonesia masuk grade D, paling rendah. Padahal secara anggaran dan manajemen, kita mampu naik ke grade B, bahkan setara ONH Plus,” tegas Wakil Ketua DPR RI itu, sebagaimana diberitakan sokoguru.id.

Politisi Golkar tersebut menyayangkan manajemen anggaran yang dinilainya belum efisien dan terukur.

Padahal dengan dana yang tersedia, jamaah haji reguler Indonesia seharusnya bisa menikmati fasilitas seperti bed sofa, makanan layak, dan akomodasi yang nyaman.

Baca Juga :  Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Serukan Pembenahan Data untuk Layanan Kesehatan yang Tepat Sasaran

“Kalau dikelola lebih baik, cost haji bisa lebih rendah tapi fasilitas meningkat. Ini PR besar untuk BPKH dan Ditjen PHU,” ucapnya.

Adies juga menyoroti kondisi fisik jamaah saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Arab Saudi.

Baca Juga :  Plt Sekda Aceh Harap DPRK Aceh Tenggara Perkuat Kemitraan dengan Pemerintah Daerah

Suhu ekstrem yang mencapai 45 derajat Celcius disebutnya bisa berdampak serius pada kesehatan.

Tak hanya itu, petugas medis Indonesia dilaporkan mengalami kendala izin kerja dari otoritas Arab Saudi hingga harus merawat jamaah secara sembunyi-sembunyi.

“Petugas medis kita seperti diuber-uber polisi. Ini harus jadi perhatian agar tidak terulang,” jelas Adies.[]

Editor: Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Pangdam IM Kerahkan Prajurit Bantu Penanganan Longsor di Bener Meriah

Berita

Bumikan Ekonomi Syariah di Aceh Besar, Syech Muharram Sangat Dukung Program Lembaga MES

Aceh Besar

Plt Sekda Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Rakan Media Aceh Besar

Berita

BPK Serahkan LHP ke DPRA, Aceh Raih WTP ke-10

Berita

Asisten II Sekda Aceh Besar Hadiri Penutupan Dikmaba TNI AD Gelombang II TA 2024 di Rindam IM

Berita

Momen Hangat Kapolri Kunjungi Keluarga AKP Anumerta Lusiyanto, Ungkap Dukacita Mendalam

Berita

Aceh Tegaskan Kepemilikan atas Empat Pulau, Tunjukkan Bukti Hukum dan Historis

Berita

Pangdam IM Buka Dialog Terbuka dengan BEM Nusantara Korda Aceh.